Kaleidoskop 2016: Jokowi dan Berbagai Pesannya di Arena Konsolidasi... - Kompas.com
Jumat, 19 April 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Kaleidoskop 2016: Jokowi dan Berbagai Pesannya di Arena Konsolidasi...

Senin, 19 Desember 2016 | 06:42 WIB
KOMPAS.com Konsolidasi Politik Jokowi

JAKARTA, KOMPAS.com - 'Konsolidasi Kebangsaan' dan ‘Silaturahim Kenegaraan’, demikian Presiden Joko Widodo mengistilahkan rangkaian pertemuannya dengan sejumlah pihak sepanjang November hingga Desember 2016.

Presiden melakukan safari ke satuan-satuan TNI dan Polri, pimpinan ormas berbasis massa Islam, hingga ulama dan para kiai.

Para pimpinan partai politik juga diundang ke Istana untuk santap siang bersama.

Hingga menjelang akhir 2016, hanya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman yang belum diajak bertemu oleh Jokowi.

Langkah politik Jokowi ini dilakukan pasca aksi massa yang menuntut proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama yang dituduh melakukan penodaan agama.

Jokowi mengatakan, konsolidasi dan silaturahim yang dilakukannya untuk kembali menggelorakan empat pilar negara,.

Nilai-nilai Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945, dan NKRI, menurut Jokowi, tidak boleh luntur.

Selain itu, Presiden mengakui, konsolidasi dan silaturahim ini memberikan pelajaran berarti bagi dirinya.

Melalui langkah ini, ia mengetahui keinginan berbagai kelompok dan mendapatkan gambaran untuk menjaga stabilitas dan kedamaian.

Berikut rangkuman pesan Jokowi dalam rangkaian Konsolidasi Kebangsaan itu:

Jangan ragu bertindak demi NKRI

Pada 7 November 2016, Presiden Jokowi mendadak menggelar apel pasukan di Markas TNI Angkatan Darat.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bertindak sebagai pemimpin apel yang dihadiri 2.185 personel TNI dari matra Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja para perwira dan seluruh jajaran prajurit TNI yang mengamankan aksi unjuk rasa 4 November," ujar Jokowi.

"Saya yakin bukan hanya saya, tapi seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke mengapresiasi soliditas, kekompakan dan pendekatan persuasif TNI dalam menjaga Jakarta, menjaga Tanah Air sehingga unjuk rasa tertib dan damai," lanjut dia.

(Baca: "Komando", Teriak Prajurit Kopassus kepada Presiden Jokowi)

Jokowi juga meminta TNI menjadi perekat kemajemukan dan garda terdepan dalam melawan gerakan-gerakan pemecah belah bangsa.

"Saya telah memerintahkan agar tidak mentolerir gerakan-gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi. Jangan ragu bertindak demi keutuhan NKRI kita," ujar Jokowi.

Page:

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary