Inilah Beberapa Tokoh Ternama yang Meninggal Dunia Sepanjang 2016 - Kompas.com
Jumat, 19 April 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Inilah Beberapa Tokoh Ternama yang Meninggal Dunia Sepanjang 2016

Kamis, 15 Desember 2016 | 15:54 WIB
CUBA's COUNCIL OF STATE ARCHIVE / AFP Foto yang diambil pada 1960-an ini memperlihatkan Fidel Castro (kanan), saat itu adalah perdana menteri Kuba, bertemu dengan rekan seperjuangannya Ernesto "Che" Guevara.

KOMPAS.com - Tahun ini tak hanya diwarnai  konflik bersenjata, serangan teror, pemilihan presiden, tetapi juga kematian sejumlah tokoh ternama.

Beberapa nama tenar yang wafat sepanjang tahun ini mulai dari musisi David Bowie hingga petinju Muhammad Ali dan pemimpin Kuba Fidel Castro.

David Bowie (Januari)

Penyanyi legendaris asal Inggris ini meninggal dunia setelah 18 bulan melawan kanker hati yang diidapnya.

Musisi yang dianggap salah seorang produser musik paling berpengaruh itu telah berkarier selama 40 tahun di dunia musik.

Dalam rentang kariernya yang panjang itu, Bowie sudah menghasilkan 25 album, dengan album terakhir dirilis pada 8 Januari 2016 tepat di hari ulang tahunnya.

Jasad musisi yang dilahirkan dengan nama David Robert Jones itu dikremasi dan abu jasadnya disebar di Pulau Bali, sesuai surat wasiatnya.

Bowie meninggalkan warisan bernilai 100 juta dolar AS dan dua kondominium mewah untuk istri keduanya, Iman Abdulmajid

Sedangkan separuh kekayaan lain  Bowie dibagikan untuk kedua anaknya yakni Duncan Jones dan Alexandria Zahra Jones.

Bowie juga memberikan 2 juta dollar AS untuk asisten pribadinya Corrine Schwab dan 1 juta dollar untuk pengasuk Alexandria, Marion Skene.

Boutros Boutros-Ghali (Februari)

Mantan sekjen PBB asal Mesir ini meninggal dunia dalam usia 93 tahun pada 16 Februari 2016.

Ghali adalah sekjen PBB pertama dari Timur Tengah. Dia memegang jabatan bergengsi itu pada Januari 1992-Desember 1996.

Masa kerja Ghali selama lima tahun banyak diliputi kontroversi terutama sikap PBB terkait masalah Rwanda, Somalia, dan Yugoslavia.

Nancy Reagan (Maret)

Mantan ibu negara AS periode 1981-1989 ini meninggal dunia pada 6 Maret 2016 dalam usia 94 tahun.

Nancy Reagan dianggap sebagai salah satu perempuan paling bersejarah AS terutama di masa kepemimpinan suaminya Ronald Reagan.

Perempuan yang terlahir dengan nama Nancy Davies ini sebelumnya adalah aktris Hollywood dalam era 19540-an.

Dia menikahi Ronald pada 1952, yang saat itu merupakan salah seorang aktor ternama Hollywood.

Dia sempat menjadi ibu gubernur California saat Ronald memimpin negara bagian itu pada 1967-1975.

Mereka pindah ke Gedung Putih setelah mengalahkan Jimmy Carter dalam pemilihan presiden 1980.

Salah satu proyek Nancy Reagan yang paling banyak dipublikasikan adalah "Just Say No" yang merupakan kampanye anti-narkoba.

Nancy juga aktif mendorong penelitian sel punca setelah suaminya terkena penyakit Alzheimer.

Prince (April)

Musisi kenamaan AS ini meninggal dunia dalam usia 57 tahun di kediamannya di Minnesota.

Prince merupakan salah seorang musisi ternama dunia di masa 1980-an yang menghasilkan 30 album laris misalnya Purple Rain dan Sign O' the Times.

Sepanjang kariernya, Prince sukses menjual 100 juta kopi album rekamannya.

Muhammad Ali (Juni)

Pada 4 Juni 2016, petinju legendaris Muhammad Ali meninggal dunia akibat komplikasi penyakit parkinson yang dideritanya.

Sebelum meninggal dunia, Ali sempat dilarikan ke rumah sakit di Phoenix, Arizona akibat masalah pernapasan.

Petinju dengan nama asli Cassius Clay itu dilahirkan di Kentucky pada 1942. Dia menjadi juara dunia pada 1964 dan pernah dicopot gelarnya setelah menolak ikut wajib militer pada 1967.

Pada 1970, Ali kembali naik ring dan pada 1974 dia kembali menjadi juara dunia setelah mengalahkan George Foreman di Kinshasa, Zaire.

Pada 1978 dia kalah dari Leon Spinks dan kehilangan gelarnya. Dalam tanding ulang dia kembali merebut gelar itu. Ali memutuskan gantung sarung tinju pada 1981.

Shimon Peres (September)

Mantan presiden Israel dan peraih Nobel Perdamaian itu meninggal dunia pada 93 tahun setelah menderita stroke selama dua pekan.

Peres adalah presiden kesembilan Israel (2007-2014) dan tokoh perdamaian Israel-Palestina pada 1990-an.

Peres lahir di Polandia pada 2 Agustus 1993 dan beremigrasi ke Timur Tengah bersama orangtuanya pada 1934.

Berkat kegigihannya memperjuangkan perdamaian dengan Palestina pada 1994, Peres bersama pemimpin PLO Yasser Arafat dan Yitzak Rabin mendapatkan hasil Nobel Perdamaian.

Bhumibol Adulyadej (Oktober)

Raja yang paling lama berkuasa di dunia itu meninggal dunia pada 13 Oktober 2016 dalam usia 88 tahun di RS Siriraj, Bangkok.

Selama 10 tahun terakhir, kondisi kesehatan Bhumibol terus menurun dan semakin jarang tampil di hadapan publik.

Selama berkuasa, Raja Bhumibol menyaksikan 17 kali kudeta, termasuk dua kudeta dalam 10 tahun terakhir yaitu terhadap PM Thanksin Shinawatra (2006) dan PM Yingluck Shinawatra (2014).

Fidel Castro (November)

Pemimpin revolusi Kuba itu meninggal dunia pada 26 November 2016 dalam usia 90 tahun.

Castro telah memerintah Kuba selama hampir setengah abad sebelum menyerahkan kekuasaan kepada adiknya Raul pada 2008.

Fidel memulai pemberontakan terhadap rezim Fulgencio Batista yang didukung AS pada 1956 bersama rekannya Ernesto "Che" Guevara.

Pada 1959 Fidel berhasil menggulingkan Batista sekaligus menguasai Kuba sebagai perdana menteri.

Fidel nyaris memicu Perang Dunia III setelah memberi izin Uni Soviet menempatkan persenjataan nuklir di Kuba yang berjarak kurang dari 200 kilometer dari Florida, AS.

John Glenn (Desember)

Glenn tercatat sebagai astronot pertama AS yang mengorbit Bumi pada 20 Februari 1962.

Dalam misi selama lima jam itu, Glenn sukses mengitari Bumi sebanyak tiga kali.

Lalu pada 29 Oktober 1998, Glenn kembali mencatatkan namanya dalam sejarah setelah menjadi astronot paling tua di dunia.

Saat itu usia Glenn sudah 77 tahun.

Glenn sempat bergabung dengan korps marinir AS pada 1943 dan menjadi pilot tempur. Dia terlibat dalam Perang Pasifik dan Perang Korea dengan total misi tempur 149 kali.

Glenn pensiun dari kemiliteran pada 1965 dan menjadi senator dari Partai Demokrat. Dia dua kali gagal menjadi kandidat presiden pada 1984 dan 1988.

Glenn meninggal dunia pada 8 Desember 2016 dalam usia 95 tahun.

Page:

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Editor : Ervan Hardoko
Sumber: AFP