Pengamat: Perlu Jalan Tengah untuk "Holding" Migas - Kompas.com
Kamis, 25 April 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Pengamat: Perlu Jalan Tengah untuk "Holding" Migas

Kamis, 8 Desember 2016 | 17:14 WIB
wikipedia Gedung Kementerian BUMN

JAKARTA, KOMPAS.com — Guna meminimalkan pergesekan di antara dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akibat rencana pembentukan holding, Kementerian BUMN disarankan untuk membentuk entitas baru.

Pengamat hukum sumber daya alam Ahmad Redi menuturkan, pembentukan entitas tersebut bukan tanpa alasan. Langkah ini berkaca pada pembentukan PT Semen Indonesia (Persero) yang awalnya adalah penggabungan industri-industri semen milik BUMN dan kini telah berkembang cukup pesat.

"Bila perlu cari jalan tengah, misal PT Energi Nasional," kata Ahmad di Jakarta, Kamis (8/12/2016).

Menurut dia, mekanisme pembentukan entitas baru bisa meniru PT Semen Indonesia yang saat ini sudah terbukti berhasil.

"Ini seperti semen, itu isinya Semen Gresik, Semen Tonasa, Semen Padang," ujarnya.

Selain itu, dengan pembentukan entitas baru, maka ego antar-perusahaan bisa teredam. Ego masing-masing perusahaan ditanggalkan dan tercipta kesetaraan.

"Dengan demikian, ego Pertamina dan PGN bisa diredam, PGN dan Pertamina bisa satu level," tutur Ahmad.

Penulis: Iwan Supriyatna
Editor : Bambang Priyo Jatmiko