BI Monitor Dana Repatriasi "Tax Amnesty" yang Masuk pada Akhir Tahun - Kompas.com
Kamis, 2 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

BI Monitor Dana Repatriasi "Tax Amnesty" yang Masuk pada Akhir Tahun

Minggu, 4 Desember 2016 | 08:30 WIB
THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi tax amnesty.

KUTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) terus memantau dana repatriasi dari program pengampunan pajak alias tax amnesty yang akan masuk ke Indonesia pada akhir 2016 ini.

Bank sentral memperkirakan, dana repatriasi yang akan masuk tersebut berjumlah sekira Rp 100 triliun.

"Kami tahu di kuartal IV 2016 khususnya di bulan Desember ada repatriasi dari tax amnesty sebesar Rp 100 triliun," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung pada acara pelatihan wartawan ekonomi BI di Kuta, Bali, Sabtu (3/12/2016).

Juda menjelaskan, berdasarkan perkiraan bank sentral, dana repatriasi amnesti pajak yang sudah masuk ke Indonesia sampai bulan September 2016 mencapai sekira Rp 40 triliun. Adapun komitmen dana repatriasi amnesti pajak sekira Rp 143 triliun.

Menurut Juda, masuknya dana repatriasi amnesti pajak tersebut tentu saja akan memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah.

Nilai tukar mata uang Garuda diprediksi bakal menguat, akan tetapi bank sentral akan menjaga agar rupiah tidak menguat terlampau signifikan.

Juda menuturkan, dana repatriasi amnesti pajak yang sudah masuk ke Indonesia saat ini belum memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. Ini disebabkan dana tersebut masih disimpan di bank-bank gateway dan berbentuk valuta asing.

"Di bank gateway belum semua dikonversi ke rupiah. Kalau masih valas belum ada dampak ke kurs. Kalau ada penempatan di properti atau investasi di saham baru konversi ke rupiah, jadi tidak serta-merta masuk langsung konversi," tutur Juda.

Ia pun menyatakan, bank sentral memperkirakan, dana repatriasi tersebut akan mendorong surplus neraca pembayaran pada kuartal IV 2016.

Untuk keseluruhan tahun 2016, bank sentral memperkirakan surplus neraca pembayaran mencapai 15 miliar dollar AS.

Data BI menunjukkan, surplus neraca pembayaran pada kuartal II 2016 mencapai 2 miliar dollar AS dan pada kuartal III 2016 sebesar 5,7 miliar dollar AS.

(Baca: BI: Dana Repatriasi "Tax Amnesty" Rp 100 Triliun Segera Masuk)

Kompas TV "Tax Amnesty" Rangkul Pedagang Tanah Abang



Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Aprillia Ika