IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2017 Sebesar 5,1 Persen - Kompas.com
Sabtu, 20 April 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2017 Sebesar 5,1 Persen

Rabu, 30 November 2016 | 18:28 WIB
imf.org Kantor Pusat IMF

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil asesmen konsultasi tahunan Dana Moneter Internasional (IMF Article IV Consultation) menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan sebesar 5 persen.

Ini didorong konsumsi swasta yang masih kuat. Tim IMF juga menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 5,1 persen.

Pertumbuhan tersebut akan didorong oleh konsumsi swasta dan investasi swasta yang perlahan membaik merespon perbaikan harga komoditas dan suku bunga yang lebih rendah.

"Secara garis besar, Tim IMF menyampaikan bahwa kinerja perekonomian Indonesia tetap dalam kondisi baik, didukung bauran kebijakan makroekonomi dan reformasi struktural yang sehat," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara dalam keterangan resmi, Rabu (30/11/2016).

Tirta mengungkapkan, tim IMF memandang otoritas mampu mengelola perekonomian dengan baik di tengah dinamika perubahan kondisi perekonomian global. Pertumbuhan ekonomi tetap kuat, inflasi telah menurun signifikan, dan defisit transaksi berjalan tetap terjaga.

IMF memperkirakan inflasi akan meningkat dari 3,3 persen pada 2016 menjadi sedikit di atas nilai tengah kisaran target 3 sampai 5 persen pada akhir 2017.

Defisit transaksi berjalan diperkirakan meningkat dari 2 persen PDB pada tahun 2016 menjadi 2,3 persen PDB pada tahun 2017 karena peningkatan investasi dan impor.

Adapun risiko yang dihadapi utamanya muncul dari eksternal, yang bersumber dari ketidakpastian mengenai kebijakan pemerintah baru Amerika Serikat, kondisi keuangan global yang lebih ketat, pertumbuhan China yang lebih lemah dibanding perkiraan, dan pengetatan kebijakan moneter yang lebih cepat di AS.

"Risiko domestik meliputi bantalan fiskal (fiscal buffer) yang lebih rendah, yang mencerminkan penurunan penerimaan pajak atau tingginya tingkat bunga di tengah kondisi keuangan global yang lebih ketat," ungkap Tirta.

Tim IMF yang dipimpin oleh Luis E. Breuer telah mengunjungi Indonesia pada tanggal 7 hingga 18 November 2016. Article IV Consultation IMF merupakan bagian dari aktivitas monitoring (surveillance) IMF yang dilakukan satu kali setahun terhadap setiap negara anggota.

Tim IMF bertukar pandangan dengan Pemerintah, BI, dan lembaga publik lainnya, serta perwakilan dari sektor swasta, akademisi, dan mahasiswa tentang perkembangan ekonomi dan pasar keuangan terkini dan prospek jangka pendek-menengah.

Penilaian awal atas perekonomian Indonesia tersebut selanjutnya akan dibahas dalam pertemuan Executive Board IMF, yang dijadwalkan pada Januari 2017.

Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : M Fajar Marta