Sekitar 100 "Startup" Fintech Telah Terdaftar di BI - Kompas.com
Sabtu, 18 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Sekitar 100 "Startup" Fintech Telah Terdaftar di BI

Rabu, 30 November 2016 | 11:51 WIB
Kompas.com/ Bambang PJ Deputi Gubernur BI Ronald Waas saat memberikan sambutan dalam konferensi internasional "Financial Inclusion & Financial Stability" di Grand Hyatt Nusa Dua Bali, Rabu (30/11/2016).

NUSA DUA, KOMPAS.com - Bank Indonesia mencatat jumlah pelaku financial technology (fintech) yang telah didaftar telah mencapai sekitar 100 pelaku.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan, pendataan dilakukan melalui Klinik Fintech yang disediakan oleh bank sentral. Melalui klinik tersebut, para startup yang ada di sektor ini melakukan konsultasi seputar bisnis mereka.

"Potensi fintech ini besar, tapi mungkin juga mereka ada yang bisnisnya masuk ke yang biasa. Makanya, kami membuka klinik untuk membantu mereka melakukan konsultasi seputar kegiatan bisnisnya, termasuk aturan-aturan yang ada," ujarnya di sela-sela konferensi global "Financial Inclusion and FInancial Stability" di Grand Hyatt Nusa Dua, Rabu (30/11/2016).

Menurut Ronald Waas, meski punya potensi besar, tetapi nilai transaksi masih kalah jauh jika dibandingkan dengan e-dagang atau e-commerce.

Sejauh ini ada empat kelompok fintech, yakni peer to peer landing yang berupa pemberian pinjaman, market provisioning, investment, kemudian pembayaran.

"Adapun yang kami atur adalah lebih ke payment atau pembayaran. Itu yang saat ini kami terus lakukan pendataan," jelas Ronald.

BI sebelumnya menyatakan jumlah perusahaan penyedia layanan keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech) kian bertambah.

Fintech pun memberikan berbagai kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan keuangan kapan saja dan di mana saja.

Ronald Waas mengakui, pertumbuhan fintech saat ini sangat cepat dan rata-rata pelaku usahanya adalah generasi muda. Bank sentral pun menaruh perhatian yang sangat besar terhadap perkembangan fintech.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko