Akses Jalan Ditinggikan, SMAN 8 Kini Tidak Lagi Kebanjiran - Kompas.com
Rabu, 24 April 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Akses Jalan Ditinggikan, SMAN 8 Kini Tidak Lagi Kebanjiran

Minggu, 27 November 2016 | 11:21 WIB
Kompas.com/Robertus Belarminus Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, tahun ini sudah tidak pernah kebanjiran lagi. Minggu (27/11/2016).


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, beberapa tahun lalu kerap menjadi langganan banjir akibat luapan Sungai Ciliwung.

Namun, Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut sekolah itu kini sudah tidak pernah banjir.

Sejumlah warga di lokasi yang ditemui Kompas.com, membenarkan bahwa sekolah tersebut kini sudah tidak lagi kebanjiran.

Salah seorang warga, Harto (54), mengatakan, banjir tak lagi menggenangi sekolah tersebut karena jalan masuk ke sekolah sudah ditinggikan.

"Kan pernah dikunjungi sama Pak Gubernur (Ahok) sekolahnya, terus jalan masuknya ditinggikan," kata Harto, saat ditemui di samping SMAN 8, Minggu (27/11/2016) pagi.

(Baca: Ahok: Sekarang Enggak Ada Cerita SMA 8 Banjir)

Padahal pada 2016, Jalan Taman Bukit Duri di luar SMAN 8 sempat banjir dengan tinggi sekitar 10 sentimeter.

Harto menyebutkan, banjir di kawasan itu juga kini sudah berkurang. Padahal pada 2013-2014, banjir di lokasi itu mencapai puluhan sentimeter.

"Banjir tahun ini cuma dua atau tiga kali, itu juga (tingginya) cuma semata kaki," ujar pria yang mejadi tukang ojek di dekat SMAN 8 sejak 1998.

Roderick Adrian Mozes/KOMPAS.com Banjir merendam lapangan SMAN 8, Bukit Duri, Jakarta, Selasa (8/3/2016).

Menurut Harto, berkurangnya banjir di lokasi itu karena ditambahnya pintu di Pintu Air Manggarai. Selain itu, sampah yang tersangkut di pintu air juga langsung dibersihkan.

"Terus kalau hujan, pintu air di Manggarai dibuka penuh. Jadi biar banjir air cepat jalan," ujar Harto.

Warga RT 02 RW 12 dekat SMAN 8, Mami (44), juga mengungkapkan hal senada. Menurut Mami, SMAN 8 tidak lagi kebanjiran karena jalan di pintu masuk sudah ditinggikan.

"Tanggul di pintu masuk itu ngaruh juga buat enggak banjir. Kan jalan di depannya tahun ini pernah banjir dua apa tiga kali, tapi enggak sampai masuk ke dalam sekolah. Banjir di jalannya juga cuma di atas mata kaki, surutnya juga cepet," ujar Mami.

Ubay, warga RT 01 RW 12, mengatakan banjir tahun ini di lokasi itu tidak besar karena cuaca hujan di Bogor tidak besar.

Hanya, ketiga warga itu mengatakan, khusus permukiman di RT 01 RW 12, yang berada di tepi Sungai Ciliwung tak jauh dari SMAN 8 itu masih kerap kebanjiran. Biasanya kalau banjir, warga mengungsi ke Dipo Kereta Bukit Duri.


Penulis: Robertus Belarminus
Editor : Indra Akuntono