Rasio Tabungan Indonesia Masih Kalah dengan Filipina dan Singapura - Kompas.com
Jumat, 17 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Rasio Tabungan Indonesia Masih Kalah dengan Filipina dan Singapura

Senin, 31 Oktober 2016 | 11:36 WIB
THINKSTOCK Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, hingga saat ini rasio tabungan di Indonesia masih rendah. Padahal, mobilisasi sumber dana baik dari domestik maupun internasional harus dilakukan semaksimal mungkin.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengungkapkan, rasio tabungan terhadap produk domestik bruto (PDB) atau Savings to GDP Ratio Indonesia masih berada pada posisi relatif rendah, yakni 34,8 persen pada tahun 2015. Angka ini lebih rendah dari negara tetangga lainnya.

"Masih lebih rendah dari negara tetangga, yakni Singapura 49 persen dan Filipina 46 persen," kata Muliaman saat memberi sambutan pada Peringatan Hari Menabung Sedunia, Senin (31/10/2016).

Selain itu, perkembangan rata-rata rasio tabungan rumah tangga terhadap total pendapatan di Indonesia juga masih rendah, yakni 8,5 persen. Rasio tabungan rumah tangga penghasilan paling rendah hanya 5,2 persen dan rumah tangga penghasilan tertinggi mendapai 12,6 persen.

Muliaman juga menyoroti rendahnya budaya menabung yang ditunjukkan dengan menurunnya rasio keinginan untuk menabung atau Marginal Propensity to Save meskipun PDB per kapita meningkat.

Ini juga dipengaruhi tingkat akses ke lembaga keuangan formal yang menurut data Bank Dunia tahun 2014 hanya 36,1 persen, lagi-lagi lebih rendah dibandingkan Thailand, Malaysia, dan Singapura.

"Kami berharap seluruh lapisan masyarakat dapat memanfaatkan produk industri keuangan tidak hanya di tabungan perbankan, namun juga pada sektor industri keuangan non bank," jelas Muliaman.

Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Bambang Priyo Jatmiko