Honda dan Yamaha "Berdamai" di Jepang - Kompas.com
Sabtu, 29 Juni 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Honda dan Yamaha "Berdamai" di Jepang

Rabu, 5 Oktober 2016 | 14:02 WIB
Istimewa Yamaha dan Honda sepakat bekerjasama.

Tokyo, KompasOtomotif - Honda Motor dan Yamaha Motor Jepang, sepakat untuk berdamai, setelah bertarung sengit untuk memperebutkan pasar domestik mereka, di Jepang, sejak 1980-an. Keduanya akan bekerja sama dalam produksi dan pengembangan skuter model baru ke depannya, seperti dilansir Nikkei, Rabu (5/10/2016).  

Dari kerjasama ini, Yamaha akan mengalihkan produksi skuter mini 50cc miliknya dari Taiwan ke pabrik Kumamoto Honda di Jepang Selatan. Saat ini, Yamaha mengimpor sekitar 50.000 skuter per tahun dari pabriknya di Taiwan, untuk pasar Jepang. Namun, karena penurunan penjualan, Yamaha dipaksa untuk mengubah pendekatannya terhadap produksi, yang jalan keluarnya menggunakan fasilitas sang rival, Honda.

Sementara Honda, akan memasok komponen original equipment manufacturer (OEM) kepada Yamaha pada 2018. Memberikan pabrik Kumamoto kepada Yamaha, sangat membutuhkan dorongan aktivitas produksi. Volume produksi pabrik pada tahun fiskal 2015 mencapai 156.000 unit, meskipun kapasitas 200.000 unit.

Adapun dari sisi pengembangan, dua produsen akan bekerjasama pada model skuter 50cc baru, yang dirancang sebagai kendaraan pengiriman, serta pada skuter listrik. Mereka memilliki tujuan untuk memotong biaya pengembangan, demi memperoleh harga yang murah dan kompetitif di pasar domestik.

Model skuter 50 cc yang terjual, jumlahnya hampir setengah dari total penjualan kendaraan roda Jepang. Selain Honda dan Yamaha, Suzuki Motor juga masih membangun skuter 50cc, sementara Kawasaki Heavy Industries lebih memilih untuk fokus, pada sepeda motor menengah dan besar.

Saat ini, Honda memimpin pasar dengan perolehan 43 persen, kemudian diikuti Yamaha  27,2 persen, baru kemudian Suzuki di 12,1 persen. Produsen motor Jepang mencari pertumbuhan di luar Jepang, khususnya pasar negara berkembang di Asia Tenggara, Asia Selatan dan Afrika di mana permintaan untuk kendaraan roda dua masih tetap kuat.

Penulis: Ghulam Muhammad Nayazri
Editor : Agung Kurniawan
Sumber: Nikkei Asian Review