Ruhut Sitompul Jadi Jubir Ahok-Djarot, Ini Komentar Demokrat - Kompas.com
Jumat, 3 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Ruhut Sitompul Jadi Jubir Ahok-Djarot, Ini Komentar Demokrat

Rabu, 5 Oktober 2016 | 09:38 WIB
KOMPAS/HERU SRI KUMORO Anggota DPR, Ruhut Sitompul, keluar dari Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, setelah diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pusat olahraga Hambalang dengan tersangka mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Rabu (12/3/14).

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari menegaskan, partainya akan mengambil langkah tegas atas perbedaan sikap yang diambil Ruhut Sitompul.

Ketua DPP Partai Demokrat itu sebelumnya didaulat sebagai salah satu juru bicara tim pemenangan Basuki Tjahja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta.

Imelda menjelaskan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menghormati segala perbedaan pendapat ketika partai belum mengambil keputusan kepada siapa dukungan diberikan.

(baca: Tim Pemenangan Ahok-Djarot Dirilis, Ruhut dan Sophia Latjuba Jadi Jubir)

Namun, setelah keputusan diambil, maka seluruh kader wajib menjalankan instruksi yang diberikan pimpinan.

“Dalam politik kita tahu ada etika. Secara etika tentu kami hormati hak politik saudara Ruhut untuk menjadi timses Ahok, apalagi menjadi juru bicara paslon lain,” kata Imelda dalam keterangan tertulis, Rabu (5/10/2016).

Dalam kontestasi Pilkada DKI, Demokrat mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

(baca: Sempat Terharu, Ini Cerita Ruhut Diajak Gabung Timses Ahok-Djarot)

Selain Demokrat, pasangan itu juga diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Amanat Nasional.

Imelda menambahkan, Komisi Pengawas Partai Demokrat saat ini sedang memproses masalah perbedaan sikap yang diambil Ruhut.

Ia memastikan, ada mekanisme yang akan dijalani Ruhut sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga partai.

(baca: Ahok Sebut Dukungan Ruhut dan Hayono dari Hati Nurani)

“Sebelumnya sudah ada panggilan kepada saudara Ruhut dari Komwas, namun belum dipenuhi. Dalam satu dua hari ini rekomendasi dari Komwas akan diberikan kepada pimpinan parpol. Kita tunggu saja,” ujarnya.

Ruhut sebelumnya mengatakan, SBY telah mengetahui bahwa dirinya masuk ke dalam daftar tim pemenangan Ahok-Djarot.

 

Ruhut meyakini bahwa SBY tak akan keberatan terkait hal tersebut. (baca: Ruhut Klaim SBY Tak Masalah Dirinya Gabung ke Timses Ahok-Djarot)

"Dia bapak demokrasi," ujar Ruhut saat dihubungi.

Anggota Komisi III DPR itu menegaskan, SBY merupakan sosok yang demokratis dan tak memaksakan pilihan para kadernya.

Adapun mengenai sejumlah kader Demokrat yang mengkritik pedas dirinya karena kerap berbeda sikap dengan partai akan dibiarkan saja.

Hal terpenting, kata Ruhut, dirinya akan tetap loyal pada SBY dan menyayangi Agus Harimurti. Perbedaan sikap pada pilkada tak akan menyurutkan loyalitasnya.

(baca: Ruhut Sitompul: Yang Bisa Pecat Gue Cuma SBY)

"Jangan main-main sama aku. Jangan bangunin harimau tidur. Aku tetap loyal sama Pak SBY," ucap Ruhut.

"Tapi jangan hina-hina aku. Semut pun kalau diinjak menggigit, apalagi Ruhut. Ruhut kan anjingnya Pak SBY, anjingnya partai," kata anggota Komisi III DPR itu.

Kompas TV Pembelotan Warnai Pertarungan Pilkada DKI (Bag 2)



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Dani Prabowo
Editor : Sandro Gatra