Mayoritas Perusahaan “Fintech” di Indonesia Baru Berusia 2 Tahun - Kompas.com
Minggu, 12 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Mayoritas Perusahaan “Fintech” di Indonesia Baru Berusia 2 Tahun

Minggu, 25 September 2016 | 05:57 WIB
Josephus Primus Foto ilustrasi teknologi digital

SEMARANG, KOMPAS.com – Berdasarkan data Asosiasi Fintech Indonesia (AFI), saat ini setidaknya terdapat 120 perusahaan layanan keuangan berbasis teknologi alias fintech di Indonesia dan 36 perusahaan di antaranya adalah anggota aktif AFI.

Selain itu, terdapat pula sekira 80 komunitas fintech di Indonesia. Akan tetapi, secara rata-rata, ternyata perusahaan fintech tersebut benar-benar merupakan pemain baru. Mayoritas perusahaan fintech yang ada di Indonesia baru berusia 2 tahun.

“Fintech ini lagi lucu-lucunya sebenarnya, karena mayoritas perusahaan fintech yang ada di Indonesia baru beroperasi sekitar 2 tahun,” kata Anggota Dewan Pengawas AFI Dian Kurniadi pada acara pelatihan wartawan ekonomi Bank Indonesia (BI) di Kantor Perwakilan BI Semarang, Sabtu (24/9/2016).

Berdasarkan data AFI yang dipaparkan Dian, sekira 78 persen perusahaan fintech di Indonesia berdiri antara tahun 2015 hingga 2016.

Selain itu, 9 persen perusahaan fintech didirikan antara tahun 2013 hingga 2014. Dian menuturkan, hanya 6 persen perusahaan fintech di Indonesia yang berdiri antara tahun 2011 hingga 2012, atau berusia sekira 4 hingga 5 tahun.

Adapun 7 persen perusahaan fintech berdiri antara tahun 2006 hingga 2010. Menurut Dian, meskipun perusahaan fintech di Indonesia secara rata-rata masih berusia belia, namun tidak bisa begitu saja dianggap remeh.

Pasalnya, tidak sedikit pelaku industri fintech sebenarnya merupakan kalangan profesional di sektor perbankan dan sektor terkait lainnya.

“Memang masih muda. Akan tetapi, walaupun usianya cukup muda, namun pelaku fintech banyak yang berasal dari profesional di bidang perbankan dan sektor lain,” ungkap Dian.

Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : M Fajar Marta