Yusril Dinilai Sulit Dapat Dukungan dari Partai Penantang Ahok-Djarot - Kompas.com
Senin, 1 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Yusril Dinilai Sulit Dapat Dukungan dari Partai Penantang Ahok-Djarot

Rabu, 21 September 2016 | 21:29 WIB
KOMPAS.com/Kahfi Dirga Cahya Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (15/9/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, dinilai sulit mendapatkan dukungan dari partai-partai politik penantang pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dukungan terhadap Yusril dianggap tak berdampak keuntungan bagi partai pendukungnya.

"Yang ada mereka malah membesarkan partainya Yusril," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, di Dre's Kopitiam, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016).

Partai-partai yang menantang Ahok pada Pilkada DKI 2017 yakni Partai Gerindra, PKS, PPP, Partai Demokrat, PKB, dan PAN.

Ray mengungkapkan, bila partai penantang Ahok-Djarot ingin mencalonkan Yusril, maka hal itu sudah dilakukan sejak dulu. Pada kenyataannya, kata Ray, hingga kini nama Yusril tidak diusung. Meskipun kerap disebut-sebut, belum ada keputusan resmi untuk mendukung Yusril.

"Bagaimana mendorong ketua partai yang kalau menang, untung (partai) dia (Yusril) sendiri," kata Ray.

Partai penantang Ahok, tambah Ray, tak mau mengambil risiko mendukung Yusril yang berdampak membesarkan nama PBB.

Pasangan Ahok-Djarot didukung PDI-P, Nasdem, Hanura, dan Golkar. Pasangan petahana itu sudah mendaftarkan diri ke KPU Provinsi DKI Jakarta pada Rabu siang tadi.

Penulis: Kahfi Dirga Cahya
Editor : Egidius Patnistik