Pengamat: Ahok-Djarot Unggulan Utama, tetapi Belum Tentu Menang - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Pengamat: Ahok-Djarot Unggulan Utama, tetapi Belum Tentu Menang

Rabu, 21 September 2016 | 11:01 WIB
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot diabadikan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (20/9/2016). Partai PDI P mengusung Ahok dan Djarot untuk pilkada DKI 2017 mendatang.

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat menjadi unggulan dilihat dari sejumlah hasil survei dibanding kandidat lain yang ada untuk Pilkada DKI 2017.

Hal itu terlebih lagi ketika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengumumkan untuk mengusung keduanya. Dengan ini, PDI-P menjadi partai keempat yang mendukung Ahok-Djarot. Namun, Hendri mengingatkan, meski unggul, sepasang calon ini belum tentu menang pada pilkada mendatang.

"Sebagai unggulan utama ya jelas, apalagi didukung PDI-P. Namun, apakah sudah pasti menang, belum tentu karena perjalanan empat bulan ke depan menentukan," kata Hendri, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/9/2016).

Dalam salah satu survei, dari Kedai Kopi, lanjut Hendri, hasilnya memang posisi Ahok unggul dari kandidat lain, seperti Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, dan Yusril Ihza Mahendra. Namun, ia mengingatkan, jumlah pemilih di DKI yang masih menimbang-nimbang "cara alternatif" selain Ahok juga menurutnya cukup tinggi.

Bahkan, hasil survei menunjukkan "cara alternatif" bisa saja menang.

"Namun, ini survei sebelum Ahok didukung PDI-P. Semua masih bisa terjadi," ujar Hendri.

Hal yang perlu diwaspadai PDI-P adalah Djarot. Hendri menilai, sepasang calon yang didukung PDI-P kali ini berbeda bila melihat Pilkada DKI 2012. Kala itu, Joko Widodo dan Ahok sama-sama punya tipikal petarung. Sekarang ini, Djarot dinilainya belum memiliki tipikal petarung, hanya Ahok sendiri.

"Ini yang perlu diwaspadai PDI-P. Namun, perjalanan (pilkada) masih jauh," ujar Hendri.

Di DKI, lanjut Hendri, sejarah juga mencatat belum ada petahana yang menang untuk dua periode sejak pelaksanaan pilkada.

"Kita lihat pada 2012, itu Foke tergelincir di ujung-ujung. Walupun saat ini kondisinya berbalik, tingkat kepuasan publik terhadap Ahok-Djarot tinggi," ujar Hendri. (Baca: Yel-yel "Ahok Pasti Tumbang" Itu Kini Berganti Menjadi "Ahok-Djarot Pasti Menang")

Dengan demikian, menurut dia, kemenangan untuk Ahok-Djarot belum tentu terjadi. Waktu beberapa bulan ke depan sampai pemilihan menjadi penentu.

Kompas TV PDI-P Resmi Usung Ahok-Djarot

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Robertus Belarminus
Editor : Fidel Ali