Sekjen PPP: Jika Ahok-Djarot yang Diusung, Kami Tak Bersama PDI-P di Pilgub DKI - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Sekjen PPP: Jika Ahok-Djarot yang Diusung, Kami Tak Bersama PDI-P di Pilgub DKI

Selasa, 20 September 2016 | 12:11 WIB
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (20/9/2016). PDIP secara resmi mengusung Ahok dan Djarot untuk maju dalam Pilkada DKI 2017 mendatang.

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyatakan, ia menghormati apa pun keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang akan mengumumkan pasangan calon gubernur DKI Jakarta nanti malam.

Meski komunikasi PPP dengan PDI-P selama ini berlangsung intensif, Arsul memaklumi jika pasangan calon gubernur DKI Jakarta yang dideklarasikan PDI-P berbeda dengan harapan PPP dan anggota Koalisi Kekeluargaan lainnya.

"PPP ya sepenuhnya menghormati keputusan PDI-P jika pada akhirnya resmi mengusung Ahok-Djarot. Namun, bagi PPP, berarti kami tidak bersama PDI-P dalam Pilkada DKI," kata Arsul melalui pesan singkat, Selasa (20/9/2016).

Ia menuturkan, PPP tetap pada pendiriannya untuk mengusung calon gubernur DKI Jakarta selain Ahok.

Saat ditanya apakah calon yang akan diusung PPP tetap berkisar di antara Yusril Ihza Mahendra, Sandiaga Uno, dan Rizal Ramli, Arsul menjawab PPP belum memutuskannya.

(Baca: Sinyal PDI-P Mengarah ke Ahok-Djarot, Siapa Pasangan Sandiaga?)

"Baru nanti malam diputuskan," kata Arsul.

Diberitakan, PDI-P akan mengumumkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 pada Selasa malam ini.

Ketua DPP PDI-P bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan Djarot Saiful Hidayat yang kini menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan, ada tiga nama yang akan diusung menjadi bakal calon gubernur oleh PDI-P.

Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso.

Namun, partainya cenderung untuk kembali mengusung petahana pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Bagaimanapun juga indikasinya kuat sekali ke petahana. Tergantung nanti (rekomendasi) Ibu Mega kayak apa," kata Djarot.

Kompas TVAhok Tanggapi Santai Elektabilitasnya Turun

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Rakhmat Nur Hakim
Editor : Sabrina Asril