Saefullah Tak Bisa Pilih Yusril atau Sandiaga - Kompas.com
Kamis, 4 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Saefullah Tak Bisa Pilih Yusril atau Sandiaga

Senin, 19 September 2016 | 13:01 WIB
Jessi Carina Bakal Calon Gubernur DKI Yusril Ihza Mahendra bersama Sekretaris Daerah DKI Saefullah dalam acara deklarasi dukungan relawan untuk Yusril, di GOR Cempaka Putih, Minggu (11/9/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah diusulkan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menjadi bakal calon wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Saefullah telah mengikuti fit and proper test bakal calon wakil gubernur untuk Sandiaga Uno yang diselenggarakan DPD Gerindra DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Setelah itu, Saefullah juga terlihat mendampingi Yusril Ihza Mahendra saat mendeklarasikan diri sebagai bakal calon gubernur.

"Saya belum tahu, saya enggak bisa milih nih," kata Saefullah kepada Kompas.com, Senin (19/9/2016).

Saefullah tak bisa memilih Yusril atau Sandiaga karena dia tidak bergabung dengan partai politik manapun. Dia merupakan pegawai negeri sipil (PNS) yang diusulkan oleh PKB karena juga menjabat sebagai Ketua PWNU DKI Jakarta.

"Kalau partainya suka sama saya, biar partai yang milih saya. Kalau saya milih partai ya enggak bisa, orang saya enggak punya partai," kata Saefullah.

Pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta dilaksanakan pada 21-23 September 2016 mendatang. Hingga kini, Sandiaga Uno belum memiliki cukup kursi untuk maju Pilkada DKI Jakarta 2017. Begitu pula dengan Yusril.

Baru Partai Gerindra dan PKB yang sudah resmi menyatakan dukungan kepada Sandiaga. Jumlah kursi mereka adalah 21 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sedangkan Yusril belum mengantongi dukungan partai politik sama sekali.

Syarat partai politik mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah memiliki minimal 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menentukan sikap mereka untuk Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Kurnia Sari Aziza
Editor : Ana Shofiana Syatiri