Rolls-Royce PHK 200 Pegawai Tingkat Manajerial - Kompas.com
Senin, 20 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Rolls-Royce PHK 200 Pegawai Tingkat Manajerial

Senin, 19 September 2016 | 10:43 WIB
TOTO SIHONO Ilustrasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

LONDON, KOMPAS.com - Perusahaan mesin dan teknik penerbangan Rolls-Royce menyatakan rencananya untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada lebih dari 200 pegawai tingkat manajerial.

Pemangkasan jumlah pegawai ini merupakan bagian dari restrukturisasi yang tengah dilakukan.

CEO Rolls-Royce Warren East meluncurkan program restrukturisasi tersebut pada tahun 2015 lalu. Tujuannya adalah untuk menghemat antara 150 juta hingga 200 juta poundsterling per tahun atau sekira 195 juta hingga 260 juta dollar AS pada tahun 2017 mendatang.

"Ini adalah bagian dari program transformasi yang sedang kami lakukan, dirancang untuk mengurangi kompleksitas dan biaya dengan menyederhanakan proses dan struktur kami," ujar juru bicara Rolls-Royce dalam pernyataannya seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (19/9/2016).

Pada bulan Juli 2016 lalu, East menyatakan bahwa rencananya tersebut mulai berjalan dan Rolls-Royce bisa memangkas biaya hingga 50 juta poundsterling tahun ini. Adapun kisaran penghematannya antara 30 juta hingga 50 juta poundsterling.

Sebelum restrukturisasi dimulai, Rolls-Royce memiliki sekira 2.000 orang manajer senior. Pada bulan Januari 2016 lalu, East mengumumkan pengurangan beberapa posisi manajer dan pada bulan Maret 2016 sebanyak 150 manajer dikurangi.

East juga memangkas lapisan manajemen dan kepala di lima unit, yakni penerbangan sipil, mesin, pertahanan, nuklir, kelautan, dan sistem daya. Mereka harus langsung melapor ke CEO dan East juga memutuskan untuk mengurangi divisi penerbangan antariksa serta divisi darat dan laut. Rolls-Royce didirikan pada tahun 1884 silam. Rolls-Royce memisahkan bisnis produksi mesin pesawat dengan mobil mewah pada tahun 1970an. Sumber: http://

Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Sumber: channel news asia