Kegundahan Yusril Jelang Pendaftaran Pilkada DKI yang Semakin Dekat... - Kompas.com
Kamis, 4 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Kegundahan Yusril Jelang Pendaftaran Pilkada DKI yang Semakin Dekat...

Senin, 19 September 2016 | 08:16 WIB
Kahfi Dirga Cahya Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra di GOR Jakarta Timur, Jumat (16/9/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com — Waktu pendaftaran Pilkada DKI yang semakin dekat membuat bakal calon gubernur Yusril Ihza Mahendra makin lantang memohon dukungan. Hingga dua hari sebelum memasuki masa pendaftaran, belum ada partai politik yang mengumumkan akan mengusung Yusril.

Yusril mengeluhkan lambannya partai dalam menentukan sikap.

"Partai tidak perlu bertele-tele, hitung sana-sini, karena lawannya jelas. Kita harus bersatu untuk menghadapinya. Namun, yang saya lihat parpol masa berdebat siapa yang akan dimajukan menjadi cagub dan cawagub dengan negosiasi-negosiasi," kata Yusril dalam rapat akbar Forum RT/RW Jakarta Utara di Koja, Minggu (18/9/2016).

Yusril lantas membeberkan strategi yang menurutnya dapat menumbangkan Ahok. Ia memperkirakan akan ada empat pasang calon. Sebab, jika hanya ada satu pasang calon untuk beradu dengan Ahok, Yusril mengatakan mereka akan mudah dikalahkan.

"Nanti kita bersatu di putaran kedua. Kalau petahana lawan head-to-head maka kita menabuh genderang kekalahan," kata Yusril.

Menggalang kekuatan politik adalah satu-satunya cara yang diyakini Yusril untuk mengalahkan Ahok. Ia tak percaya jegal-menjegal dengan cara anarkistis, brutal, dan inkonstitusional pada Pilkada DKI akan berhasil mengalahkan Ahok.

Adapun nama Yusril sempat surut ketika Partai Gerindra sudah memilih untuk mengusung kadernya sendiri, Sandiaga Uno. Keputusan partai terbesar kedua di Jakarta ini menutup satu jalan bagi Yusril.

Kata Yusril, Gerindra sebenarnya tertarik memasangkan Yusril bersama Sandiaga. Hanya, Prabowo menginginkan Sandiaga diposisikan sebagai gubernur, sementara Yusril juga tak mau menempati posisi wagub. (Baca: Ini Tahapan Pelaksanaan Pilkada DKI 2017, Waktu Pendaftaran Diundur 2 Hari)

Belakangan ketika koalisi Gerindra-PKS mengajukan nama Mardani Ali Sera dari PKS, nama Yusril muncul kembali. Penolakan terhadap Mardani Ali Sera datang dari Partai Demokrat, PPP, PKB, dan PAN. Empat partai ini diprediksi akan membuat poros baru.

Yusril mengatakan, bila poros alternatif terbentuk, maka mereka bisa mengusung calonnya sendiri karena jumlah kursi di DPRD memenuhi syarat minimal. Partai Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD DKI, PPP memiliki 10 kursi, PKB memiliki 6 kursi, dan PAN memiliki 2 kursi, melampaui persyaratan minimal mengusung calon yaitu 22 kursi.

Yusril mengaku kini tengah intensif berhubungan dengan petinggi partai untuk menarik dukungan. Ia mengaku masih mendapat dukungan dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum PPP Romahurmuziy.

"Saya juga sudah berkomunikasi dengan Pak SBY. Mudah-mudahan semua prosesnya bisa berjalan dan selesai. Yang penting bagi saya saya mendapat dukungan dari partai-partai politik, mendafar, dan nantinya setelah itu saya yakini antusiasme masyarakat untuk memberikan dukungan akan meningkat," katanya.

Terakhir, Yusril juga meminta dukungan warga untuk mengalahkan Ahok. Ia menyebut ada kekuatan politik dan ekonomi besar di belakang Ahok yang membuatnya sulit dikalahkan.

"Tidaklah mudah perjuangan mengalahkan petahana ini. Saya memerlukan support dan bantuan dari bapak ibu semua," katanya. (Baca: Yusril Sebut Sulit Yakinkan Parpol karena Ada Ancaman)

Kompas TV Yusril Yakin Diusung Demokrat, PPP, dan PKB



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Nibras Nada Nailufar
Editor : Fidel Ali