Alasan PDI-P Jadikan Ahok-Djarot Opsi Utama Pilkada DKI - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Alasan PDI-P Jadikan Ahok-Djarot Opsi Utama Pilkada DKI

Sabtu, 17 September 2016 | 12:36 WIB
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (pakai pakaian dinas upacara), seusai mengikuti upacara bendera dalam rangka hari kemerdekaan ke-71 Republik Indonesia, di Lapangan Eks IRTI Monas, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Eriko Sotarduga menyatakan, mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat menjadi skenario utama PDI-P pada Pilkada DKI 2017.

Eriko menyebut sebenarnya skenario mengusung Ahok-Djarot ada di posisi terakhir dari tiga opsi yang dibuat PDI-P. Namun, kini opsi itu naik jadi opsi utama PDI-P untuk Pilkada DKI.

"Skenario Ahok-Djarot yang tadinya ketiga jadi pertama, nah sekenario yang pertama sekarang jadi yang kedua, dan yang kedua jadi skenario ketiga," kata Eriko dalam diskusi di Radio Sindo Trijaya Network dengan tema "Sinema Politik Pilkada DKI" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/9/2016).

Skenario pertama turun jadi posisi kedua, kata Eriko, yakni PDI-P mengusung calon hasil penjaringan dan fit and proper test di PDI-P. Posisi kedua kini jadi skenario terakhir, yakni mengusung kader internal.

PDI-P menjadi partai yang mampu mengusung calon gubernur dan calon wakil gubernur sendiri karena punya 28 kursi di DPRD.

Eriko mengakui memang banyak kritik dari kader PDI-P kepada Ahok, tetapi pandangan publik tetap diutamakan. Kalau memang Ahok-Djarot masih diinginkan masyarakat, tidak ada alasan PDI-P tidak mengusung keduanya lagi.

"Kita lihat proses pembangunan kan sedang berjalan, dan sedang dalam on track, kalau memang ini memungkinkan dan ini diinginkan masyarakat DKI, kenapa tidak untuk terus berlanjut," ujar Eriko.

Ia merujuk beberapa hasil survei seperti dari Populi Center, Kedai Kopi, dan lainnya, Ahok tetap ada di posisi pertama.

"Coba perhatikan, Pak Ahok tetap di posisi satu dan yang kedua Ibu Risma, ada satu hal di sini itu membanggakan," ujar Eriko.

Namun, dia menyatakan politik sangat dinamis. Semua hal mungkin, termasuk opsi mengusung Ahok-Djarot, bisa saja berubah lagi.

"Tidak ada yang tidak mungkin," ujar Eriko.

Hadir dalam diskusi ini Ketua KPU DKI Sumarno, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, bakal calon gubernur DKI Rizal Ramli, dan bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta dari PKS, Mardani Ali Sera.

Kompas TV Duet Ahok-Djarot Hampir Pasti Diusung PDI-P



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Robertus Belarminus
Editor : Ana Shofiana Syatiri