Ketum PPP: Yusril-Saefullah Nama yang Paling Kami Pertimbangkan - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Ketum PPP: Yusril-Saefullah Nama yang Paling Kami Pertimbangkan

Jumat, 16 September 2016 | 09:10 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal Ketua@Umum.PPP,.Romahurmuziy

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan M Rommahurmuziy mengatakan, komunikasi intensif terus dilakukan dengan sejumlah nama yang digadang sebagai bakal calon wakil gubernur pada Pilkada 2017.

Dalam kontestasi tersebut, PPP berencana mengusung Yusril Ihza Mahendra.

“Mengerucut nama belum, tapi intensif iya,” kata Rommy di Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Seperti dikabarkan, nama Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dan Deputi Gubernur Bidang Kebudayaan dan Pariwisata Sylviana Murni disebut bakal mendampingi Yusril.

Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abdul Aziz bahkan menyebut keduanya memiliki kredibilitas di pemerintahan.

Saat disinggung, siapa satu dari dua kandidat cawagub yang paling layak disandingkan dengan Yusril, Rommy menyebut Saefullah.

“Itu termasuk nama yang paling kami pertimbangkan. Tapi, apakah nanti akan menjadi suatu keputusan, nanti kita lihat,” ujarnya.

Untuk diketahui, agar dapat mencalonkan pasangan calon kepala daerah di DKI Jakarta, dibutuhkan setidaknya 22 kursi di DPRD DKI.

PPP saat ini memiliki sepuluh kursi di parlemen. Untuk itu, partai berlambang Kakbah tersebut perlu membentuk koalisi.

Aziz sebelumnya mengatakan, PPP hendak berkoalisi dengan sejumlah partai, seperti Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Amanat Nasional.

Jika koalisi terbentuk, maka jumlah kursi yang dibutuhkan cukup untuk mengusung pasangan calon.

Azis juga mengungkapkan, pertemuan dengan tiga partai itu kini juga intensif. Dalam pertemuan empat partai itu juga dibahas nama Yusril dan bakal cawagub.

Meski Yusril, Saefullah dan Sylviana Murni bukan dari kader partai, Azis mengungkapkan itu bukan persoalan serius.

Menurut dia, dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, partai akan mengusung figur yang berpotensi menang, bukan kalah.

Sehingga, bila pasangannya bukan dari kader, tak menjadi soal.

(Baca: PPP Tak Akan Dukung Sandiaga-Mardani pada Pilkada DKI)

"Kalau ini (cagub dan cawagub) mesti orang (kader) gue, tapi bakal kalah, ngapain? Realistis aja," ucap Azis.

Saat ini, pertimbangan memilih Yusril lantaran memiliki elektabilitas tinggi dibandingkan Sandiaga Uno.

Hasil itu, kata Azis, didapat dari berbagai survei internal.

PPP sebelumnya menyatakan tak akan mendukung Sandiaga Uno bila resmi berpasangan dengan kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera.

Itu karena nama Mardani dinilai tak pernah diikutsertakan dalam diskusi bakal cawagub untuk Sandiaga.

Penulis: Dani Prabowo
Editor : Krisiandi