Menteri Susi: Kerusakan Terumbu Karang Sudah Mencapai Raja Ampat - Kompas.com
Sabtu, 18 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Menteri Susi: Kerusakan Terumbu Karang Sudah Mencapai Raja Ampat

Selasa, 13 September 2016 | 19:30 WIB
Estu Suryowati/KOMPAS.com Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjelaskan syarat reklamasi teluk Jakarta di kantornya, Jumat (15/4/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, kerusakan terumbu karang akibat penggunaan bom ikan bisa terlihat di kawasan Indonesia Timur.

"(Bahkan) Kerusakan sudah mencapai Raja Ampat," ujar Susi di Terminal Kontainer Peti Kemas Kali Baru Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (13/9/2016).

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan bahwa praktik penangkapan ikan menggunakan bom ikan masih marak terjadi. Sejumlah daerah di Indonesia timur menjadi kawasan paling marak pengunaan bom ikan.

Susi menyebutkan, kawasan yang masih menggunakan bom ikan meliputi Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Papua Barat. Biasanya bom ikan digunakan untuk menangkap ikan kerapu merah.

Menteri asal Pangandaran, Jawa Barat, itu mangatakan bahwa saat ini 65 persen terumbu karang di Indonesia rusak lantaran penggunaan bom ikan.

Susi sempat menyebutkan ada peran mafia perikanan di balik pengunaan bom ikan oleh para nelayan.

"Itu jaringan dari mafia bom ikan. Jadi masyakarat disuplai untuk mengebom," ujar Susi saat jumpa pers di rumah dinasnya, Jakarta, Kamis (4/8/2016).

Pernyataan Susi bukan tanpa dasar. Belum lama ini Bea Cukai, dan Polisi Air (Polair) menangkap kapal yang membawa bom ikan dalam jumlah besar di Medan, Pangkep, dan Kendari.

Selain kota-kota tersebut, Susi mengatakan bahwa Nusa Tenggara Timur (NTT) juga menjadi pusat penggunaan bom ikan.

"Kerusakan sumberdaya alam luar biasa yang disebabkan bom ikan. Koral dan sumberdaya perikanan hancur dan tidak bisa diperbaiki dalam waktu singkat karena membutuhkan waktu bertahun-tahun. Koral itu hanya tumbuh dua cm per tahun," kata Susi.

Susi mengatakan, pemerintah akan mengambil langkah tegas kepada siapapun yang terbukti menyuplai bom-bom ikan kepada para nelayan. (Baca: Susi Ungkap Ada Jaringan Mafia yang Suplai Bom Ikan ke Nelayan )

Kompas TV Koper Berisi Detonator Bom Ikan Diamankan



Penulis: Yoga Sukmana
Editor : Aprillia Ika