Agung Laksono: Poros Baru Yusril Tak Kurangi Dukungan Golkar untuk Ahok - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Agung Laksono: Poros Baru Yusril Tak Kurangi Dukungan Golkar untuk Ahok

Senin, 12 September 2016 | 10:00 WIB
Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok bersama Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono saat naik bus transjakarta dari Pantai Mutiara ke Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/9/2016). Ahok menggunakan transjakarta dengan spesifikasi baru. (Kurnia Sari Aziza)

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, terbentuknya poros baru partai politik untuk mengusung bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017, tidak akan mengurangi dukungan Partai Golkar terhadap petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Itu tentu saja berbagai cara yang dilakukan kompetitor Pak Ahok, sah saja sepanjang sesuai aturan yang ada. Namun, itu tidak mengurangi sedikit pun dukungan kami kepada Pak Ahok," ujar Agung di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Senin (12/9/2016).

Mengenai belum jelasnya lawan-lawan Ahok dalam pertarungan di Pilkada DKI, Agung menilai, hal tersebut menunjukkan kegalauan atau kurang percaya diri beberapa partai politik dan bakal calon gubernur.

Para pendukung dari masing-masing bakal calon gubernur dinilai ragu-ragu dalam menentukan sosok pimpinan untuk bersaing dengan Ahok.

"Apa yang kami lakukan obyektif. Kalau dengan cara menjatuhkan orang lain, bukan dasar prestasi orang yang diusung, makanya terjadi gonta-ganti terus, kami khawatir keburu habis," kata Agung.

(baca: Berdiri di Samping Sekda DKI, Yusril Jelek-jelekkan Pemerintahan Ahok)

Sebelumnya, bakal calon gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra, menyebut akan ada poros baru pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Poros itu akan terbentuk dalam beberapa hari ke depan.

"PKS dan Gerindra sudah selesai. Hanura, Nasdem, dan Golkar juga. PDI Perjuangan juga ke Ahok. Tinggal partai lain yang belum tentukan sikap ini akan ambil sikap final," kata Yusril saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Jumat (9/9/2016).

Partai yang belum menentukan sikap yakni Partai Demokrat, PPP, dan PAN. Sementara untuk PKB, Yusril berharap akan segera bergabung.

(baca: Yusril Optimistis Didukung Tiga Partai pada Pilkada DKI)

Yusril meyakini partai-partai itu akan menentukan sikap untuk mengusung dirinya maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Partai Demokrat, kata Yusril, akan aktif mengajak partai-partai lain yang belum menentukan sikap untuk bersatu.

Sementara itu, Yusril tak mau ambil pusing soal sikap PKB yang mengancam mencabut dukungan bila Sandiaga memilih bakal cawagub dari PKS, Mardani.

Partai Demokrat memiliki 10 kursi di DPRD DKI, PPP 10 kursi, PKB 6 kursi, dan PAN 2 kursi.

(baca: Jika PAN Dukung Ahok, Amien Rais Ancam Lengserkan Zulkifli Hasan)

Jika mereka tergabung dalam satu koalisi, suara mereka sudah lebih dari cukup untuk mencalonkan diri pada Pilkada DKI dengan persyaratan minimal 22 kursi di DPRD.

PKS baru saja menyodorkan nama salah satu kadernya, Mardani Ali Sera, kepada Partai Gerindra untuk dipertimbangkan sebagai bakal calon wakil gubernur pendamping Sandiaga.

Partai Gerindra bahkan sudah menyatakan segera mengadakan fit and proper test terhadap Mardani.

Kompas TV Yusril Klaim Didukung 4 Partai



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Abba Gabrillin
Editor : Sandro Gatra