Jubir Tim Pemenangan Ahok Sebut Banyak Penantang Ahok yang Galau Jelang "Deadline" - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Jubir Tim Pemenangan Ahok Sebut Banyak Penantang Ahok yang Galau Jelang "Deadline"

Minggu, 11 September 2016 | 11:41 WIB
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Ketua Dewan Pimpinan Pusat Srikandi Hanura Miryam S Haryani (tengah) didampingi Sekretaris Jenderal Srikandi Hanura Anita Firdaus (kiri) dan Bendahara Umum Srikandi Hanura Euis Maya saat memberikan pernyataan sikap terkait keinginan mantan Bupati Garut Aceng Fikri untuk menjadi calon legislatif Partai Hanura di Jakarta, Senin (25/3/2013).

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok, Miryam S Haryani menuturkan, banyak figur bakal calon gubernur yang semakin galau menjelang batas akhir pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2017. Hal tersebut disebabkan mereka belum berhasil menggaet partai politik sebagai pengusungnya.

"Sampai detik ini saya melihat para penantang Ahok yang baru mendapat rekomendasi resmi baru Sandiaga Uno. Selebihnya masih sibuk mencari kendaraan untuk dijadikan sebagai pengusung," ujar Miryam melalui keterangan tertulis, Minggu (11/9/2016).

Baca juga: Pencalonan Sandiaga Meragukan, Koalisi Kekeluargaan Dinilai Masih Gamang

Selain para kandidat yang masih galau, sejumlah partai politik juga dianggap masih bingung dalam menentukan sikap politiknya. Koalisi Kekeluargaan sempat terbentuk dari tujuh parpol yang disebut tak akan mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Namun, belakangan gaung koalisi tersebut memudar.

Miryam juga menyinggung kemunculan duet Sandiaga Uno-Mardani Ali Sera yang lantang disuarakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun beberapa pihak buru-buru meralat bahwa pasangan tersebut belum final.

Kini, ada pula kemunculan poros baru yang dikabarkan akan mengusung Yusril Ihza Mahendra sebagai kandidat alternatif.

"Tindakan-tindakan itu menunjukkan bahwa sebenarnya para penantang Ahok ini belum sepenuhnya siap menghadapi pilkada," tutur Politisi Hanura itu.

Baca juga: Tak Ada Komunikasi dari Gerindra-PKS, PKB Merasa Tiba-tiba Ditinggal....

Miryam sebagai tim pemenangan Ahok pun meyakini, akan ada partai yang segera bergabung dalam barisan pendukung Ahok dengan sejumlah poin kesepakatan.

"Mengenai siapa itu kita tunggu saja satu minggu ke depan, yang pasti banyak orang yang akan kaget waktu diumumkan nanti," tuturnya.

Meski begitu, ia tetap berharap Pilkada DKI bisa diikuti oleh lebih dari dua kandidat calon gubernur dan wakil gubernur. Sebab dengan begitu akan memperlihatkan bahwa Jakarta memang menjadi pusat perhatian semua anak bangsa.

"Dan, tentu pilkada akan berlangsung sangat menarik," sambungnya.

Adapun soliditas Koalisi Kekeluargaan kini mulai terancam. Sandiaga Uno, sebagai figur yang digadang menjadi kandidat pesaing Ahok terancam akan kehilangan dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal tersebut menyusul langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung kadernya, Mardani Ali Sera untuk menjadi kandidat calon wakil gubernur pendamping Sandiaga.

Langkah PKS tersebut juga diklaim telah mendapat restu dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Sementara itu, PPP juga mulai memunculkan nama baru, ustaz Yusuf Mansur, di samping nama-nama kandidat cawagub lainnya seperti Sylviana Murni atau Saefullah.

Kompas TV Ternyata Orang Ini yang Dianggap Ahok Provokator



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Nabilla Tashandra
Editor : Farid Assifa