Kaleidoskop 2016
Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..
Ahok Sebut Aguan Tak Pernah Keberatan soal Kontribusi Tambahan
Pihak pengembang dari Agung Sedayu Group dan Agung Podomoro Land menjadi saksi dalam sidang terdakwa kasus dugaan suap raperda reklamasi Mohamad Sanusi di Pengadilan Tipikor, Rabu (7/9/2016). Chairman Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan hadir menjadi saksi. Terkait
- Ahok Heran Prasetio dan Taufik Bahas NJOP dengan Aguan
- Ahok: Siapa yang Enggak Kenal Aguan di Jakarta?
- KPK Dalami Rekaman Percakapan Prasetio, Taufik, dan Aguan
- Bertemu Aguan, Staf Ahok Mengaku Sempat Singgung soal Bagi-bagi Uang
- Aguan Mengaku Pernah Mengeluh kepada Ahok soal Tambahan Kontribusi
- Aguan: Prasetio Telepon Bilang Mau ke Rumah dengan Beberapa Anggota DPRD
- Aguan Setujui Tambahan Kontribusi 15 Persen untuk Kepentingan Sosial
- Aguan Bantah Pernah Janjikan Imbalan Rp 50 Miliar untuk Pimpinan DPRD
- Aguan Telepon Ariesman agar Setuju Tambahan Kontribusi 15 Persen
- Aguan Butuh Raperda Disahkan, Tak Masalahkan Kontribusi Tambahan 15 Persen
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut Chairman Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan, tak pernah mengeluh soal kontribusi tambahan sebesar 15 persen yang ditetapkan Pemprov DKI Jakarta kepada pengembang reklamasi Teluk Jakarta.
"Dia menyatakan tidak keberatan," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (7/9/2016).
Aguan sebelumnya menyampaikan keberatannya saat bersaksi bagi terdakwa Mohamad Sanusi dalam sidang kasus suap reklamasi di Pengadilan Tipikor. Kepada Majelis Hakim, Aguan merasa bahwa tambahan kontribusi sebesar 15 persen memberatkan perusahaan pengembang.
"Saya kira (Aguan) sekadar ngomong. Enggak bohong saya pikir," kata Basuki.
Adapun Agung Sedayu Group merupakan salah satu pengembang yang terlibat dalam pembangunan 17 pulau buatan di Teluk Jakarta melalui anak perusahaannya yang bernama PT Kapuk Naga Indah.
Total luas pulau buatan yang akan mereka bangun adalah 1.331 hektar. Rinciannya, PT Kapuk Naga Indah akan mereklamasi 79 hektar Pulau A, 380 hektar Pulau B, 276 hektar Pulau C, 312 hektar Pulau D, dan 284 hektar Pulau E. (Baca: Aguan Mengaku Pernah Mengeluh kepada Ahok soal Tambahan Kontribusi)
Dalam kasus ini, anggota DPRD DKI, M Sanusi, didakwa menerima suap sebesar Rp 2 miliar secara bertahap dari Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja. Menurut jaksa, suap diberikan agar Sanusi mengakomodasi keinginan pengembang untuk menghilangkan tambahan kontribusi sebesar 15 persen.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
| Penulis | : Kurnia Sari Aziza |
| Editor | : Fidel Ali |
