Jepang Peringatkan G20 Soal Risiko Penurunan Ekonomi Global - Kompas.com
Kamis, 25 April 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Jepang Peringatkan G20 Soal Risiko Penurunan Ekonomi Global

Senin, 5 September 2016 | 19:26 WIB
Sekretariat Kabinet Presiden Joko Widodo saat mengikuti Sesi I KTT G20 2016, di HIEC, Hangzhou, RRT, Minggu (4/9) sore waktu setempat. (Foto: Setpres/Laily)

HANGZHOU, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memperingatkan para pemimpin negara anggota G20 bahwa risiko penurunan ekonomi global kian meningkat.

Hal itu disampaikan Abe dalam pertemuan G20 di Hangzhou, China. Dengan demikian, Abe menyatakan G20 harus segera merespon risiko-risiko yang ada dengan segera.

Sementara itu, Presiden China Xi Jinping menyatakan bahwa ekonomi global mengalami ancaman dari proteksionisme dan pasar keuangan.

Mengutip Reuters, Senin (5/9/2016), para pengamat menandang bahwa dalam pertemuan kali ini para pemimpin 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut bakal mengemukakan pertahanan terhadap perdagangan bebas dan globalisasi.

Pertemuan kali ini pun dihelat setelah voting Inggris keluar dari Uni Eropa dan sebelum pemilu presiden di Amerika Serikat.

Menurut Xi, ekonomi global kini tengah berada pada titik krusial. Hal ini sejalan dengan permintaan yang merosot, pasar keuangan yang bergejolak, serta perdagangan dan investasi yang lemah.

"Motor pertumbuhan pada periode lalu yang berasal dari progres teknologi kini perlahan memudar. Sementara itu, putaran revolusi teknologi dan industri belum memperoleh momentum," ujar Xi.

Negara-negara G20 akan mencapai kesepakatan pada penghujung pertemuan, bahwa semua tolok ukur kebijakan, termasuk moneter, fiskal, dan reformasi struktural harus digunakan.

"Tujuannya adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang solid dan berkesinambungan," ungkap Deputi Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Koichi Haguida.

Menurut Haguida, komitmen akan diciptakan untuk mengoptimalkan semua perangkat kebijakan moneter, fiskal, dan reformasi struktural guna mencapai pertumbuhan yang solid, berkesinambungan, seimbang, dan inklusif.

 

Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : M Fajar Marta
Sumber: REUTERS.com