Skutik Terjang Banjir, Awas Mesin Jebol - Kompas.com
Senin, 20 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Skutik Terjang Banjir, Awas Mesin Jebol

Rabu, 31 Agustus 2016 | 15:45 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty Warga membuka penutup selokan di kawasan Batu Merah untuk menolong seorang kakak yang tersert banjir, Sabtu (16/7/2016)

Jakarta, Otomania - Curah hujan di Jakarta saat ini masih cukup tinggi, bahkan beberapa hari lalu sebagian kawasan di Jakarta Selatan terkena banjir. Bagi pengguna sepeda motor, khususnya Skutik wajib mewasadai kondisi ini.

Saat dihadapi oleh genangan air yang cukup tinggi, baiknya pengguna Skutik mencari jalur alternatif untuk menghidar. Jangan berniat mencoba untuk melibas, bila tidak ingin skutiknya diserang penyakit water hammer yang sangat merugikan.

"Motor matik itu identik dengan ground clearance yang lebih rendah jadi jarak melibas genangan air harus diperhatikan. Selain itu ada lubang hisap udara yang letaknya di bawah, hal ini berbahaya bila sampai air masuk karena bisa mengkontaminasi sektor pembakaran dan mesin," ucap Rangga Noviar, Analyst Technical Service Honda Sales Operation Jakarta Center saat dihubungi Otomania, Rabu (31/8/2016).

Menurutnya, motor Skutik juga bisa diserang water hammer. Dengan kondisi saluran pernapasan mesin yang berada di bawah, cukup memungkinkan menjadi pintu untuk air masuk ke dalam ruang pembakaran dan mesin saat melibas banjir atau genangan air.

Ketika air sudah masuk ke dalam ruang bakar dan mesin maka efeknya motor kehilangan kompresi. Hal ini terjadi karena air tidak bisa terkompresi seperti bahan bakar, seketika air akan menjadi keras ketika ditekan, hal ini lah yang disebut water hammer karena efeknya seperti besi ketemu dengan besi.

"Kalau sudah masuk ke ruang mesin dan mengkontaminasi komponen sangat berbahaya. Oli akan menjadi seperti susu (milky oil), dan komponen seperti piston, connection road bisa rusak," kata Rangga.

Penulis: Stanly Ravel
Editor : Azwar Ferdian