Jika PDI-P Bergabung, Nasdem Tolak Ahok Dijadikan Cawagub - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Jika PDI-P Bergabung, Nasdem Tolak Ahok Dijadikan Cawagub

Kamis, 25 Agustus 2016 | 06:05 WIB
Ihsanuddin Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai mememui Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/8/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Taufiqulhadi menegaskan bahwa koalisinya akan tetap berusaha semaksimal mungkin agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju ke Pemilu Gubernur DKI Jakarta 2017 tetap sebagai calon gubernur, bukan calon wakil gubernur.

Hal tersebut menanggapi pernyataan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andreas Hugo Pareira yang menilai bahwa seharusnya Ahok menjadi calon wakil gubernur jika ingin diusung oleh PDI-P dalam Pilgub DKI.

"Yang kami pertaruhkan adalah figur. Karena itu, yang leading sebagai front runner adalah Ahok. Karena itu menurut kami, sepantasnya yang jadi gubernur adalah Ahok. Kalau partai lain ingin bergabung itu menjadi bagian pasangan saja untuk cawagub," kata Taufiqulhadi di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (24/8/2016).

(Baca: Politisi PDI-P: Kami Punya 28 Kursi, Ahok Harusnya Jadi Cawagub)

Meski menyerahkan sepenuhnya kepada Ahok untuk memilih pasangan yang akan diajak maju ke Pilgub DKI, namun ia menegaskan partainya akan meminta Ahok untuk konsisten maju sebagai cagub.

"Kami akan menasehati kepada Pak Ahok agar kalau ingin jadi cagub ya tetap jadi cagub apapun yang terjadi," tutur Anggota Komisi III DPR itu.

Ketua DPP PDI-P Andreas Hugo Pareira sebelumnya menilai harusnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi calon wakil gubernur jika ingin diusung oleh PDI-P dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Sebab, PDI-P memiliki modal 28 kursi DPRD.

Sementara, Ahok yang sudah mendapat dukungan dari Partai Golkar, Nasdem dan Hanura baru mengantongi 23 kursi.

"Kalau menurut kalkulator politik, seharusnya Pak Ahok jadi cawagub. Kalau dia punya 23 kursi, kami punya 28 kursi. Lebih banyak dong," kata Andreas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Kompas TV PAN Dukung Risma Maju Pilkada DKI



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Nabilla Tashandra
Editor : Sabrina Asril