Strategi Koalisi Kekeluargaan pada Pilkada DKI Berkaitan dengan PDI-P - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Strategi Koalisi Kekeluargaan pada Pilkada DKI Berkaitan dengan PDI-P

Selasa, 23 Agustus 2016 | 07:03 WIB
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO Dari kanan, Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas, Ketua DPW PPP DKI Jakarta Abdul Azis, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik, Ketua DPW PAN DKI Jakarta Eko Patrio, Plt Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Bamabng DH, Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nahrowi Ramli saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (8/8/2016). Dalam kesempatan itu mereka menyatakan membentuk Koalisi Kekeluargaan untuk menghadapi Pilkada DKI Jakarta.


JAKARTA, KOMPAS.com -
Setidaknya, ada dua skema yang sedang disiapkan oleh partai-partai dalam Koalisi Kekeluargaan sebagai strategi memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017. Kedua skema tersebut memiliki ketergantungan terhadap partai dengan kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta, PDI Perjuangan.

"Skema pertama yaitu (Koalisi Kekeluargaan) bersama PDI-P," ujar Anggota DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Syarif, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin (22/8/2016).

Koalisi Kekeluargaan diikuti oleh tujuh partai politik yaitu PDI-P, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, PKS, PKB, dan PPP. Namun, terbentuknya koalisi ini hanya berada pada pengurus di tingkat Provinsi DKI Jakarta.

Syarif mengatakan, jika PDI-P masih bergabung dengan Koalisi Kekeluargaan, maka PDI-P memiliki hak untuk menentukan cagub yang akan diusung. PDI-P mendapatkan keistimewaan itu karena merupakan partai pemenang atau pemilik jumlah kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta.

Saat ini, Koalisi Kekeluargaan baru memiliki satu nama yang disepakati menjadi cagub atau cawagub, yaitu Sandiaga Uno.

Page:

Penulis: Jessi Carina
Editor : Indra Akuntono