Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..
BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan LightHOUSE
KOMPAS.com – Banyak orang yang bermasalah dengan kelebihan berat badan melakukan program diet demi penampilan dan kesehatan. Namun, sebagian besar masih salah kaprah ketika melakukan diet karena ingin hasil instan.
Sebagian orang, misalnya, menghindari sama sekali konsumsi nasi putih atau garam. Air es dianggap pula membuat perut buncit sehingga kerap dihindari pelaku diet. Benarkah?
Diet dengan menghindari nasi putih secara total dan tiba-tiba sangat sulit dilakoni orang Indonesia. Pemikiran "tidak makan nasi berarti belum merasa kenyang" sering kali masih terpatri sehingga menimbulkan kondisi "kelaparan". Nafsu makan terhadap makanan tinggi karbohidrat lain malah menjadi-jadi.
"Tidak makan nasi (putih) tapi makan mi, bihun, kwetiau, roti, kue-kue manis, ya sama saja bohong. Makanan berbahan dasar tepung merupakan jenis makanan karbohidrat sederhana yang cepat berubah jadi energi dan jika tidak terpakai akan disimpan sebagai lemak," ucap dokter spesialis gizi, Eva Kurniawati dikutip situs lighthouse-indonesia.com, Jumat (20/5/2016).
Padahal, dibanding jenis makanan di atas, nasi putih masih lebih baik karena termasuk karbohidrat kompleks yang tidak mudah diserap tubuh. Nasi juga kaya vitamin B. Perlu diingat, kekurangan vitamin B bisa menyebabkan penyakit beri-beri.
Menurut spesialis penurunan berat badan, dr Grace Judio banyak mengonsumsi air putih bukan jaminan berat badan bisa turun. Pemikiran tersebut mungkin muncul karena air putih mengenyangkan dan memiliki kalori nol.
"Kalau sudah kenyang dengan air putih, orang memang jadi tidak banyak makan," tutur Grace dilansir dari situs sama.
Meski demikian, dia mengingatkan bahwa tubuh tetap memerlukan nutrisi dari makanan. Air putih saja tidak cukup bagi tubuh menjalankan fungsinya dengan baik. Bukannya diet, bisa-bisa tubuh malah terserang penyakit.
Bagaimana dengan air dingin? Tak berpengaruh! Air putih hangat atau dingin sama-sama berkalori nol, tak akan membuat perut buncit.
Justru, mengkonsumsi air es memaksa tubuh bekerja lebih keras membakar kalori. Air es yang masuk ke tubuh akan dihangatkan menjadi sekitar 30 derajat celsius, sama seperti temperatur normal tubuh.
"Saat air memiliki suhu, misalnya, nol derajat, tubuh berusaha membuatnya jadi panas. Artinya, tubuh perlu kerja keras memanaskan. (Proses ini) membakar kalori. Tapi, bukan berarti akan langsung membuat (tubuh) kurus. Setidaknya tubuh bekerja sedikit ekstra," jelas Grace.
Karena itu lebih baik kita berhati-hati sebelum melakukan program diet. Tiap orang memiliki karakter tubuh, gaya hidup, dan kepribadian berbeda.
Program diet yang dibutuhkan mungkin berbeda pula. Sebelum melakukan diet, konsultasi kepada para ahli penurunan berat badan sebaiknya didahulukan.
Salah satu klinik penurunan berat badan yang bisa dicoba adalah Lighthouse Indonesia. Program-program diet di Lighthouse bisa membantu meningkatkan kontrol diri terhadap makanan dan menerapkan pola hidup sehat di bawah pengawasan medis.
Penulis | : Adhis Anggiany Putri S |
Editor | : Latief |