PAN Masih Berharap PDI-P Tak Dukung Ahok... - Kompas.com
Selasa, 2 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

PAN Masih Berharap PDI-P Tak Dukung Ahok...

Jumat, 19 Agustus 2016 | 16:38 WIB
KOMPAS.com/Nabilla tashandra Ketua MPR RI Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senim (15/8/2016)

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) sudah bulat memutuskan untuk tidak akan bergabung dengan koalisi partai pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pemilu Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

Salah satu figur yang ingin diusung PAN adalah Wali Kota Surabaya yang juga kader PDI-P, Tri Rismaharini.

Namun, seiring dengan menguatnya isu PDI Perjuangan akan memasangkan Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, kemungkinan PDI-P mengusung Risma pun mengecil. Meski begitu, PAN tetap berharap PDI-P mau mengusung Risma pada Pilkada DKI Jakarta.

"Saya pribadi dan PAN, kami berharap PDI-P bisa mengusung kader terbaiknya, Risma. Risma sangat diharapkan di Jakarta," ujar Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Risma, lanjut Zulkifli, diharapkan bisa menjadi penantang yang seimbang bagi Ahok. Selama ini Ahok memang banyak dijagokan sejumlah pihak, termasuk hasil sejumlah survei.

Namun, Zulkifli mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada PDI-P.

"Biarlah Jakarta punya pilihan alternatif. Tapi, terserah PDI-P," tutur Ketua MPR RI itu.

Sementara itu, Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, semua kemungkinan masih terjadi.

Meskipun Ahok sebelumnya telah mengklaim mendapat restu dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk maju dan bersandingan dengan Djarot, tapi keputusan final belum dikeluarkan partai berlambang banteng.

"PDI-P kan belum umumkan calon sampai hari ini. Kami masih berharap mereka tidak dukung Ahok," ucap Yandri.

(Baca juga: Hasto Sebut Keputusan Tertinggi PDI-P Usung Cagub Bukan di Megawati)

Yandri menambahkan, PDI-P merupakan partai "wong cilik" yang kerap mengedepankan ideologi marhaenisme. Figur Ahok dinilai tak sesuai dengan ideologi PDI-P tersebut.

"Ahok kan tukang gusur, tukang ngumpat orang, tukang menghina orang, tukang menghardik orang, itu bukan sikap PDI-P, kaum marhaenis," tuturnya.

Kompas TV "Bu Risma Masih Jadi Perhatian Kita"



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Nabilla Tashandra
Editor : Bayu Galih