Mengapa Sandiaga Dekati Para Birokrat? - Kompas.com
Selasa, 2 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Mengapa Sandiaga Dekati Para Birokrat?

Jumat, 19 Agustus 2016 | 09:38 WIB
Kahfi Dirga Cahya Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno di Balai Kota, Jakarta, Jumat (12/8/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah menerima surat rekomendasi dari Partai Gerindra untuk maju sebagai calon gubernur beberapa pekan lalu, Sandiaga Uno kini mengemban tugas baru, yaitu mencari calon wakil gubernur pendampingnya.

Berulang kali Sandiaga menegaskan bahwa penunjukkan calon wakilnya adalah kewenangan partai-partai politik yang mengusungnya.

Kendati demikian, sejak beberapa hari lalu, Sandiaga aktif bertemu dengan tokoh-tokoh publik.

(Baca juga: Dipasangkan dengan Saefullah, Ini Kata Sandiaga Uno)

Menurut Sandiaga, sebelum partai memutuskan pasangannya, ia perlu melakukan pendekatan dan pengenalan dengan para kandidat wakilnya.

Pada Kamis (18/8/2016), Sandiaga bertemu Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni di Restoran Meradelima, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Pada hari itu, Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo juga terlihat masuk ke restoran yang sama.

Sementara itu, pada pekan lalu, Sandiaga berkunjung ke Balai Kota Jakarta dan bertemu dengan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah yang selama ini masuk dalam bursa pencalonan gubernur DKI Jakarta.

Alasan dekati birokrat

Baik Sylviana maupun Saefullah adalah tokoh yang memiliki pengalaman birokrasi. Lantas, apa alasan Sandiaga mendekati para birokrat ini?

"Pasti saya diserang kalau saya tidak didampingi orang yang mengerti pemerintahan dalam kampanye saya," kata Sandiaga di Restoran Meradelima, Kamis malam (18/8/2016).

Sandiaga menuturkan bahwa selama enam bulan bersafari politik, ia menerima banyak masukan dari warga soal program-program petahana yang dianggap bagus, di antaranya pengoperasian Transjakarta hingga Kartu Jakarta Pintar.

(Baca juga: Dipasangkan dengan Saefullah, Ini Kata Sandiaga Uno)

Sandiaga berjanji program-program yang sudah baik saat ini tidak akan diganti, tetapi dipertahankan dan ditingkatkan.

Selain menyangkut kepentingan publik, menurut dia, dalam hitung praktis politik, berpasangan dengan birokrat juga memberikan nilai tambah.

Sebab, Sandiaga yang berlatar belakang pengusaha itu tak memiliki pengalaman apa pun dalam birokrasi.

Kiprah Sandiaga dalam perpolitikan nasional juga bisa dibilang belum tergolong lama.

Oleh karena itu Sandiaga berharap nilai tambah dari para birokrat ini bisa mendongkrak elektabilitasnya.

"Dengan menggandeng birokrat itu akan mengurangi ketidakpastian dan mengerucutkan pilihan," ujarnya.

Dengan Sekda Saefullah, Sandiaga sudah empat kali bertemu. Namun, menurut dia, pembicaraan soal pilkada baru terjadi pada pertemuan terakhir, yakni pertemuan di Balai Kota beberapa hari lalu.

Usai pertemuan itu, "Koalisi Kekeluargaan" mewacanakan untuk memasangkan Sandiaga dengan Saefullah.

"Saya serahkan keputusan mekanisme kepada pimpinan partai dan partai koalisi, tapi setelah pertemuan saya dengan beliau siap dan didukung. Saya ingin taaruf untuk mengenal beliau, jadi nanti akan lebih dalam," kata Sandi.

Ia juga menyebut nama Saefullah muncul dalam blusukannya di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara.

Adapun Sylviana, juga muncul saat kunjungan Sandiaga ke Festival Condet di Jakarta Timur.

Kendati demikian, Sandiaga mengaku tidak membicarakan politik dengan Sylviana dalam jamuan makan malam itu.

(Baca juga: Sandiaga Dekati Mantan Anak Buah Ahok, Sylviana Murni)

Keduanya lebih banyak berbicara soal keluarga, mengingat Sylviana merupakan kawan dari Ibunda Sandiaga, Mien R Uno.

Sandi pun menceritakan sosok Sylviana yang cukup dikaguminya. Selain pernah menjadi None Jakarta, Sylviana juga membuktikan bahwa ia memiliki kiprah yang baik di birokrasi dan pernah menjadi Wali Kota Jakarta Pusat serta Kepala Satpol PP.

"Dia orang yang berpengalaman. Dia mewakili kesetaraan gender. Dia adalah profesional tulen. Dia sebagai seorang perempuan yang menjabat sebagai posisi pernah menjadi kepala satpol PP, yang biasa dijabat oleh kaum laki-laki itu menurut saya sesuatu sekali, wow sekali," ujar Sandi.

Mengenai Bupati Batang Yoyok, Sandiaga mengaku belum banyak bertemu dan masih mencoba mengenal sosok Yoyok. Ia mengatakan, ke depan akan menjadwalkan pertemuan lagi dengan Yoyok.

(Baca juga: Dalam Video di Facebook Sandiaga, Prabowo Sebut yang Tak Dukung Sandiaga Antek Asing)

Selain Saefullah, Sylviana Murni, dan Yoyok Riyo Sudibyo, sebenarnya masih ada satu nama lagi yang masuk dalam daftar kandidat Sandi, yaitu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Dengan Risma, Sandiaga pun mengaku sudah menjalin komunikasi. Meskipun demikian, Sandiaga enggan mengurutkan atau memilih tokoh favorit dari keempat sosok itu.

Ia mengatakan bahwa penentuan bakal calon wakilnya itu kembali ke partai. "Bu Risma oke banget. Sosok tepat yang dibutuhkan Jakarta," ujar dia. 

Kompas TV Sandiaga Sebut Ahok Lihai dalam Berpolitik



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Nibras Nada Nailufar
Editor : Icha Rastika