Masih Ada Pemilih di DKI yang Menilai Pemerintahan Ahok Tidak Bersih dari Korupsi - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Masih Ada Pemilih di DKI yang Menilai Pemerintahan Ahok Tidak Bersih dari Korupsi

Kamis, 18 Agustus 2016 | 18:53 WIB
Kompas.com/David Oliver Purba Kamis (18/8/2016), diskusi "Cawagub Ideal Untuk Ahok, Siapa? Sejumlah pihak mulai berspekulasi terkait kriteria bakal wacagub yang pas untuk Ahok

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti lembaga survei SMRC, Sirojudin Abbas menjelaskan, meski elektabilitas dan kepopuleran Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok cukup tinggi jelang Pilkada DKI 2017, namun sejumlah faktor bisa menurunkan elektabilitas tersebut.

Sejumlah faktor yang bisa menurunkan elektabilitas Ahok yaitu isu SARA, isu ketidakberpihakan terhadap masyarakat, serta isu kasus korupsi yang saat menyeret nama Ahok.

Menurut Sirojudin, dari survei yang dilakukan, masyarakat menilai bahwa sejumlah kebijakan-kebijakan Ahok tidak pro rakyat. Bahkan, ada juga pemilih yang menilai kalau pemerintahan Ahok dianggap kurang bersih dari korupsi.

Di samping itu, masalah-masalah kemacetan juga menjadi isu yang dipermasalahkan masyarakat selama pemerintahan Ahok. Sirojudin menilai, jika lawan politik Ahok memakai isu tersebut, besar kemungkinan kalau masyarakat bisa terpengaruh bahkan berbalik menolak Ahok.

Menurutnya, dalam politik, tidak penting apakah isu tersebut benar atau tidak, namun citra Ahok sebagai petahana jelas akan jauh menurun.

"Kalau itu isu-isu itu 'dikipas-kipas' terus oleh lawan politiknya, orang bisa percaya. Kadang benar atau enggak, enggak penting, kadang image saja yang bisa menurun," ujar Sirojudin saat diskusi publik di Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016).

Surojudin menambahkan, meski Ahok dikenal sebanyak 100 persen oleh pemilih di DKI Jakarta, namun persentase kesukaan masyarakat terhadap Ahok masih di bawah 70 persen.

Menurutnya hal itu sangat rawan jika nantinya ada bakal calon lain yang elektabilitasnya lebih tinggi mencapai angka 80-90 persen, dengan tingkat kesukaan terhadap calon tersebut sebesar 75-80 persen.

Jika hal itu terjadi, Sirojudin menilai kalau Ahok harus benar-benar bekerja keras untuk memenangkan Pilkada tersebut. Namun, sampai saat ini menurut hasil survei SMRC, belum ada kandidat bakal calon yang bisa menyamai atau bahkan melampaui kepopuleran Ahok, termasuk bakal calon gubernur dari Gerindra, Sandiaga Uno atau Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang santer diisukan akan diusung oleh PDI-P.

"Sampai saat ini belum ada (mendekati kepopuleran Ahok)," ujar Sirojudin. (Baca: Djarot Sebut Ahok Sudah Mendaftar Jadi Cagub ke PDI-P )

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: David Oliver Purba
Editor : Fidel Ali