Menanti Kemunculan Tiga Partai yang Berbelok Menjadi Pendukung Ahok - Kompas.com
Sabtu, 29 Juni 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Menanti Kemunculan Tiga Partai yang Berbelok Menjadi Pendukung Ahok

Kamis, 18 Agustus 2016 | 07:30 WIB
Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat wawancara wartawan, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/8/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga partai pendukung bakal calon gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama, sempat diragukan komitmennya untuk terus mendukung Basuki.

"Koalisi Kekeluargaan", koalisi partai di luar pendukung Basuki, sempat berpendapat ada kemungkinan salah satu dari tiga partai itu akan membelot dan bergabung dengan koalisi besar.

(Baca juga: Kata Prasetio soal Video "Ahok Tumbang" yang Beredar Melalui Medsos)

Tiga partai pendukung Basuki tersebut adalah Partai Gerindra, Partai Hanura, dan Partai Nasdem.

Sementara itu, perwakilan dari ketiga partai tersebut menyatakan bahwa mereka tidak akan berkhianat.

Mereka justru memprediksi ada partai tambahan yang akan mendukung Basuki atau Ahok. Optimisme itu pertama kali disampaikan politikus Partai Golkar, Yorrys Raweyai.

Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Partai Golkar itu mengatakan, tiga partai pendukung Ahok semakin solid.

Bahkan, Yorrys yakin partai pendukung Ahok justru akan bertambah. "Kita makin solid saja, saya masih punya keyakinan mungkin akan ada partai politik yang bergabung mendukung Ahok," ujar Yorry ketika dihubungi, Selasa (9/8/2016).

(Baca juga: "Momentum bagi PDI-P Torehkan Sejarah di Ibu Kota dengan Usung Ahok-Djarot")

Yorrys mengatakan, saat ini tim sukses Ahok terus melakukan komunikasi politik secara informal dengan partai-partai lain di tingkat DPP, termasuk dengan partai yang tergabung dalam "Koalisi Kekeluargaan".

Adapun "Koalisi Kekeluargaan" merupakan gabungan partai di luar pendukung Ahok. Koalisi ini dibentuk pengurus tujuh partai itu di tingkat Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Yorrys, keputusan mengenai dukungan terhadap calon gubernur tertentu tetap berada di tangan dewan pimpinan pusat masing-masing partai.

Bisa saja, kata dia, DPP partai yang tergabung dalam "Koalisi Kekeluargaan" itu memutuskan untuk mendukung Ahok.

"Kemarin kan koalisinya bukan menetapkan nama orang juga, kan belum. Inilah dinamika politik, saya optimis pasti ada juga partai yang akan bergabung lagi," ujar Yorrys.

PDI-P dan PKB diprediksi dukung Ahok

Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Mohamad "Ongen" Sangaji memprediksi PDI-P dan PKB lah yang akan berbalik arah dan mendukung Ahok.

"Mudah-mudahan antara 7 partai (di "Koalisi Kekeluargaan") itu pasti pecah jadi dua atau tiga. Kami prediksi mungkin Gerindra dengan 3 partai atau PDI-P kembali ke kita dan PKB," ujar Ongen.

Ia mengatakan hal itu di depan para kader Partai Gerindra DKI Jakarta. Ketika itu, Partai Hanura memang sedang berkunjung ke Partai Gerindra.

Ongen bertambah yakin akan pendapatnya itu mengingat "Koalisi Kekeluargaan" hanya diikuti pimpinan partai di tingkat DPD.

Sementara itu, menurut dia, koalisi partai pengusung dalam pilkada biasanya ditentukan oleh DPP.

"Maka saya haqqul yakin ya 10 hari ke depan di antara 7 partai yang kemarin kumpul, ada dua partai yang merapat ke kita," ujar Ongen.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPW Nasdem DKI Bestari Barus mengungkapkan hal senada.

Ia memprediksi ada tiga partai politik yang mulanya tergabung dalam "Koalisi Kekeluargaan" berubah haluan menjadi pendukung Ahok.

"Ada tiga (parpol lain yang akan ikut mengusung Ahok). Munculnya yang pasti sebelum pendaftaran (pasangan calon oleh parpol), bulan-bulan inilah, minggu depan, sebentar lagi," kata Bestari.

(Baca juga: Ahok: Bu Mega Setuju Usung Ahok-Djarot, Bukan dengan Heru)

Namun, ia tidak menyebutkan partai apa saja yang diprediksi akan mendukung Ahok tersebut.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta tersebut mengisyaratkan bahwa tiga parpol yang akan bergabung menjadi pendukung Ahok itu merupakan partai politik dengan jumlah kursi besar di DPRD DKI Jakarta, partai menengah, dan partai yang memiliki sedikit kursi di DPRD DKI Jakarta.

(Baca juga: "Bulan Ini, Akan Ada Tiga Parpol Lain yang Usung Ahok")

Ia juga mengatakan bahwa komunikasi antar-partai politik terus dilakukan terkait Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Inisial (partai politik yang akan bergabung mengusung Ahok) hurufnya 'P'. Nanti kita lihat dalam waktu dekatlah, lobi-lobi politik itu masih terus tetap berjalan," kata Bestari.

Jika Ahok benar-benar mendapat tambahan dukungan dari 3 partai, maka Ahok sudah mengantongi kekuatan 6 partai di Jakarta.

Saat ini, ada 10 partai yang mendapatkan kursi di DPRD DKI. Apabila Ahok memperoleh dukungan 6 partai, maka bisa dikatakan ia didukung koalisi gemuk.

Kompas TV Ahok Buka Peluang Berduet Dengan PDI-P



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Jessi Carina
Editor : Icha Rastika