Takut Diungkit soal Megawati, PDI-P Tak Mau Kritik SBY - Kompas.com
Kamis, 4 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Takut Diungkit soal Megawati, PDI-P Tak Mau Kritik SBY

Selasa, 16 Agustus 2016 | 20:32 WIB
KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berjabat tangan dengan mantan Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri usai acara memperingati Hari Kelahiran Pancasila di Gedung Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR), Jakarta, Selasa (1/6/2010). Pada 1 Juni 1945 Bung Karno menyampaikan pidato tentang dasar-dasar bernegara yang kemudian diperingati sebagai Hari Kelahiran Pancasila.

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno enggan mempermasalahkan sikap Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang sudah dua tahun berturut-turut tak hadir dalam sidang tahunan MPR/DPR/DPD di Kompleks Parlemen dan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana.

Ia khawatir jika PDI-P mengkritik sikap SBY, maka sejumlah pihak juga akan mengungkit sikap Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, yang tak pernah hadir di Istana saat HUT kemerdekaan RI pada masa pemerintahan SBY tahun 2004-2014.

"Nanti kita justru balik ditanya kenapa Megawati tak pernah hadir saat 10 tahun SBY," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

(Baca: SBY Tak Akan Hadiri Upacara 17 Agustus di Istana)

Hendrawan meyakini SBY tidak hadir dalam sidang tahunan di Kompleks Parlemen dan upacara HUT RI di Istana karena memiliki alasannya sendiri. Misalnya, karena memiliki kesibukan yang tak bisa ditinggalkan.

Hal yang sama, kata dia, juga terjadi pada Megawati selama 10 tahun SBY berkuasa.

"Kita menghormati pilihan acara masing-masing orang. Orang seperti Pak SBY kesibukannya luar biasa," ucap dia.

(Baca: Sejak Tak Jabat Presiden, SBY Disebut Selalu Peringati Kemerdekaan di Pacitan)

Wakil Ketua Fraksi PDI-P di DPR ini meyakini ketidakhadiran SBY bukan karena hubungannya yang tidak harmonis dengan Megawati. Ia pun meminta media tak membenturkan kedua pimpinan negara ini.

"Media senang kalau kami berkelahi gitu ya? Jangan terlalu didramatisir lah," ucap Hendrawan.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Ihsanuddin
Editor : Sabrina Asril