Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, mengimbau pemuda Indonesia meniru sikap Presiden Soekarno yakni bersemangat, berkehendak kuat, serta bekerja nyata.
Saat ini, kata dia, banyak pemuda yang tidak memiliki sikap seperti itu. Akibatnya bangsa menjadi terpecah-belah.
"Banyak anak kita tidak sadar perjuangan membutuhkan taruhan nyawa dan harta benda. Kita semua pejabat, politisi, rakyat jelata, petani, buruh, tanya pada diri kita, apa yang sudah diberikan kepada bangsa negara ini? Apa mudah dipecah belah, jadi semua organisasi terbelah," kata Djarot dalam sambutannya di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2016).
Dia mengungkapkan, banyak pahlawan yang akan bersedih dan menangis jika mengetahui generasi penerusnya justru mudah terpecah belah akibat hal remeh. Padahal, lanjut dia, tugas para pemuda dan generasi masa kini untuk melanjutkan kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan.
"Bung Karno sampaikan, 'hey orang Islam janganlah bangga jadi orang Arab. Kalian orang Hindu jangan bangga jadi orang India, banggalah menjadi bangsa Indonesia sebagai akar yang kuat'," kata Djarot.
"Sekarang semua organisasi pecah, Kadin pecah, organisasi pecah, partai politik pecah, organisasi sosial juga pecah," kata Djarot.
Karena itu, ia meminta tiap tahun kegiatan "Napak Tilas Proklamasi" dilaksanakan. Kegiatan itu berupa kunjungan ke situs-situs bersejarah yang terkait dengan perjuangan kemerdekaan. Kegiatan itu diikuti oleh siswa serta berbagai komunitas.
Penulis | : Kurnia Sari Aziza |
Editor | : Egidius Patnistik |