Lewat "Video Streaming", Ratusan Napi LP Pontianak Menyanyikan "Hari Merdeka" - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Lewat "Video Streaming", Ratusan Napi LP Pontianak Menyanyikan "Hari Merdeka"

Senin, 15 Agustus 2016 | 13:29 WIB
KOMPAS.com/Yohanes Kurnia Irawan Sejumlah narapidana yang menjadi warga binaan Lapas Kelas IIA Pontianak mengenakan pakaian daerah saat mengikuti lomba permainan tradisional terompah berjalan di komolek Lapas Pontianak (15/8/2016)

Pontianak, KOMPAS.com - Ratusan narapidana yang menjadi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pontianak turut ambil bagian dalam momentum peringatan HUT ke-71 RI yang digelar di kompleks Lapas, Senin (15/8/2016).

Sejak pukul 06.00 Wita pagi, warga binaan ini sudah berkumpul di halaman kompleks lapas, lengkap mengenakan seragam binaan. Selain itu, puluhan narapidana juga terlihat mengenakan pakaian adat daerah.

Sejumlah televisi berukuran besar juga diletakkan di halaman tersebut. Dari televisi tersebut tampak acara seremonial pemecahan rekor permainan olahraga tradisional dan menyanyikan lagu Hari Merdeka yang dihadiri oleh Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly di Jakarta.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Pontianak, Bambang Widodo mengatakan, sesuai dengan arahan dari pusat, pihaknya juga turut berpartisipasi menyukseskan rangkaian peringatan HUT RI sekaligus pemecahan rekor Muri.

"Seluruh Kalimantan Barat hari ini juga serempak di beberapa daerah menyanyikan lagi 'Hari Merdeka' yang dipandu melalui video streaming untuk memecahkan rekor Muri," ujar Bambang, Senin (15/8/2016).

Secara keseluruhan, lebih dari 150.000 warga binaan dari lapas/rutan se-Indonesia ikut dalam kegiatan ini.

"khusus di Kalbar, ada 2.572 warga binaan yang kita libatkan dari berbagai daerah secara serempak," kata Bambang.

Kegiatan pemecahan rekor ini diharapkan bisa menanamkan rasa kebangsaan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan di antara para narapidana.

"Tujuan pembinaan itu untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan semangat gotong-royong untuk para tahanan dan warga binaan," katanya.

Bambang menambahkan, perlombaan olahraga tradisional yang dipertandingkan itu menyesuaikan dengan budaya masing-masing daerah.

"Untuk yang wajib terompah berjalan, disesuaikan dengan budaya dan tradisi lokal. Di seluruh Indonesia menyelenggarakan hal yg sama," pungkas Bambang.

Kegiatan tersebut berakhir sekitar pukul 10.00 WIB, dilanjutkan dengan penyerahan hadiah kepada narapidana yang menjadi juara dalam lomba terompah.

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan
Editor : Farid Assifa