Laba Bank DKI Melonjak dari Rp 85,61 Miliar Jadi Rp 332,05 Miliar - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Laba Bank DKI Melonjak dari Rp 85,61 Miliar Jadi Rp 332,05 Miliar

Selasa, 2 Agustus 2016 | 05:53 WIB
Dok Bank DKI

JAKARTA - Perolehan laba Bank DKI pada semester I tahun 2016 meroket hingga Rp 332,05 miliar. Pencapaian tersebut naik drastis dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun sebelumnya.

Perolehan laba Bank DKI per Juni 2015 lalu tercatat hanya sebesar Rp 85,61 miliar.

Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi mengatakan bahwa peningkatan kinerja dengan perolehan laba sebesar itu didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 25,98 persen (year on year/YoY) dari Rp 1,02 triliun per Juni 2015 menjadi Rp 1,28 triliun per Juni 2016.

Sedangkan pendapatan operasional selain bunga juga meningkat sebesar 89,91 persen dari Rp109,30 miliar per Juni 2015 menjadi Rp 207,42 miliar per Juni 2016.

Peningkatan pendapatan operasional selain bunga, utamanya didorong oleh pendapatan surat berharga sebesar Rp 56,57 miliar.

Per Juni 2016, total aset Bank DKI tercatat sebesar Rp 38,83 triliun dengan penyaluran kredit sebesar Rp 24,68 triliun, dan dana pihak ketiga sebesar Rp 27,56 triliun.

Komposisi dana pihak ketiga Bank DKI per Juni 2016 terdiri dari giro sebesar Rp 7,87 triliun, tabungan Rp 6,21 triliun, dan deposito sebesar Rp 13,48 triliun.

“Komposisi ini menunjukkan rasio CASA Bank DKI mencapai 51,08 persen, sedikit membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berkisar di 48,38 persen,” kata Kresno Sediarsi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Warta Kota, Senin (1/8/2016).

Menurut Kresno, perbaikan kinerja keuangan ini mendorong perbaikan pada sejumlah rasio keuangan seperti NPL Net yang membaik dari sebelumnya 4,27 persen per Juni 2015 menjadi 3,76 persen per Juni 2016.

ROA meningkat dari 0,78 persen per Juni 2015 menjadi 2,33 persen per Juni 2016 dan ROE meningkat dari 4,46 persen per Juni 2015 menjadi 14,20 persen per Juni 2016.

Bukan hanya itu, rasio LDR Bank DKI juga tercatat meningkat dari 82,03 persen per Juni 2015 menjadi 89,56 persen per Juni 2016.

Sedangkan Rasio BOPO tercatat membaik dari 92,96 persen per Juni 2015 menjadi 79,25 persen per Juni 2016.

Atas pencapaian kinerja keuangan itu, Kresno optimistis tren perolehan laba bersih dapat dipertahankan hingga akhir tahun 2016.

Kresno menambahkan, Bank DKI akan terus melakukan peningkatan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang menyebabkan coverage ratio Bank DKI mengalami kenaikan dari 47,10 persen per Juni 2015 menjadi 63,97 persen per Juni 2016.

“Ini perlu dilakukan Bank DKI agar sesuai dengan best practice,” ujarnya.

Selain itu, untuk memperbaiki struktur pendanaan, Bank DKI juga telah melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Bank DKI tahap pertama pada Juni 2016 sebesar Rp1 triliun dari total Rp 2,5 triliun yang diterbitkan secara bertahap dalam periode dua tahun ke depan.

“Manajemen yakin Bank DKI telah mulai mengarah pada pertumbuhan yang lebih sehat,” ujar Kresno.

Bank DKI merupakan bank yang sahamnya 99,97 persen dimiliki oleh Pemprov DKI jakarta dan 0,03 persen dimiliki oleh PD Pasar Jaya.

Bank DKI melayani berbagai jenis jasa dan layanan baik konvensional maupun syariah, mulai dari produk dana, yaitu giro, tabungan monas, tabungan monas bisnis, tabungan simpeda, tabunganku, dan deposito.

Bank ini juga melayani berbagai kredit dan pembiayaan, mulai kredit investasi, kredit modal kerja, kredit multiguna, KPR Griya Monas, Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit KUMK Monas, serta kredit lainnya.

(Warta Kota/Ichwan Chasani)

Penulis: Egidius Patnistik
Editor : Egidius Patnistik
Sumber: Warta Kota