BNI Syariah Jajaki IPO untuk Jaring Dana dari "Tax Amnesty" - Kompas.com
Minggu, 19 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

BNI Syariah Jajaki IPO untuk Jaring Dana dari "Tax Amnesty"

Kamis, 28 Juli 2016 | 15:14 WIB
Kompas.com/ Iwan Supriyatna Paparan Kinerja BNI Syariah semester l 2016 di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (28/7/2016)

JAKARTA, KOMPAS.com - Program pengampunan pajak atau tax amnesty bisa menjadi peluang alternatif menarik bagi perbankan syariah dalam mencari dana segar di pasar modal. Caranya, melalui mekanisme penawaran publik perdana (initial public offering/IPO).

Direktur Utama BNI Syariah, Imam Teguh Saptono mengatakan, kebijakan tax amnesty akan menarik banyak dana segar yang masuk ke industri keuangan di Indonesia.

"Selain merger atau strategic partner, IPO jadi salah satu opsi yang menarik untuk bank syariah," ujar Imam di Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Menurut Imam, dengan imbal hasil atau return on equity (ROE) 13 persen, aksi korporasi itu diharapkan menjadi sesuatu yang menarik bagi investor untuk membeli saham anak usaha BNI tersebut.

Namun, peluang BNI Syariah untuk melakukan IPO tergantung dari induk usaha yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

"Peluangnya besar, tetapi ya kembali lagi ini kewenangannya induk," imbuh Imam.

Meski bukan sebagai bank persepsi, namun BNI Syariah mengaku siap untuk mengampanyekan kebijakan pengampunan pajak jika ditunjuk untuk menjadi salah satu bank persepsi.

"Sejak Bank Muamalat berdiri lebih dari 20 tahun, dana syariah baru Rp 300 triliun, dengan target tax amnesti 6 bulan saja bisa Rp 500 triliun. Makanya, tax amnesty jika digaungkan tidak jadi masalah," pungkas Imam.

Penulis: Iwan Supriyatna
Editor : Bambang Priyo Jatmiko