Remaja Tewas Ditembak Saat Main "Pokemon Go" - Kompas.com
Jumat, 17 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Remaja Tewas Ditembak Saat Main "Pokemon Go"

Jumat, 22 Juli 2016 | 08:43 WIB
AFP PHOTO / ANP / REMKO DE WAAL Gamer bermain dengan aplikasi Pokemon Go di ponsel mereka, di Grote Markt di Haarlem, Rabu (13/7/2016).

KOMPAS.com — Dua orang remaja di Guatemala, Amerika Tengah, ditembak oleh orang tak dikenal saat sedang berburu monster di permainan "Pokemon Go". Tak diketahui apa alasan penembakan tersebut. Namun, kemungkinan, mereka tidak sadar telah berjalan masuk ke wilayah yang terlarang.

Kedua remaja yang mengalami peristiwa malang ini adalah Jerson Lopez de Leon (18 tahun) dan sepupunya, Daniel Moises Picen (17 tahun). Akibat penembakan itu, Jerson tewas saat dalam penanganan di rumah sakit, sedangkan Daniel mengalami luka berat.

Ibu dari Jerson, Rosalinda, mengaku anaknya keluar rumah bersama sang sepupu untuk memainkan game augmented reality (AR) tersebut.

"Saya tidak tahu kenapa dia keluar. Tetapi, saat itu dia sudah bersiap untuk tidur dan sepupunya mengirim pesan, memintanya keluar untuk men-download game, beberapa blok dari rumah," ujarnya.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari News.com, Jumat (22/7/2016), polisi setempat menyebutkan bahwa penembakan terjadi di sebuah jalan yang bersisian dengan rel kereta. Tepatnya berada di daerah Chiquimula, sekitar 200 kilometer dari Guatemala City.

Baca: Pokemon Go Dapat Peringatan dari Polisi

Kepolisian belum mengetahui motif di balik penembakan tersebut. Mereka hanya berpendapat bahwa kedua remaja mengikuti peta permainan Pokemon Go dan tak sadar telah masuk ke wilayah yang berbahaya atau terlarang.

Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan ada 20 selongsong peluru, sisa dari peristiwa penembakan itu. Hingga sekarang, mereka masih mencari mobil putih yang diketahui melarikan diri dari lokasi tersebut.

Kasus kematian pertama akibat Pokemon Go?

Kematian naas ini kemungkinan merupakan kasus kematian pertama yang melibatkan permainan Pokemon Go. Walaupun demikian, tak ada petunjuk pasti untuk mengindikasikan bahwa permainan tersebut sepenuhnya "bertanggung jawab".

Sementara itu, di berbagai belahan dunia, pemerintah berusaha memperingatkan pemain Pokemon Go agar berhati-hati dan tetap waspada dengan situasi sekelilingnya.

Jepang baru-baru ini mengeluarkan peringatan agar pemain Pokemon Go tidak menggunakan nama asli dan waspada terhadap risiko heat stroke, yang banyak terjadi saat musim panas.

Peringatan paling mengerikan datang dari Bosnia. Pemain di negeri ini diberi peringatan agar hati-hati dan tidak sembarangan melangkah ke area berbahaya di sana, terutama yang masih memiliki ranjau darat.

Pasalnya, di sana masih ada sekitar 120.000 ranjau darat aktif yang terkubur di wilayah tertentu. Ranjau ini merupakan sisa-sisa Perang Bosnia antara tahun 1992 dan 1995.

Sejak konflik tersebut berakhir, sudah ada 600 orang yang terbunuh akibat tak sengaja menginjak ranja darat.

Sebuah lembaga amal, Posavina bez mina, yakin Pokemon Go berpotensi untuk membuat korban ranjau itu meningkat. Karena itu, mereka langsung mengeluarkan peringatan.

Baca: Pemain Pokemon Go Kembali Temukan Mayat

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Yoga Hastyadi Widiartanto
Editor : Reska K. Nistanto
Sumber: news.com.au