Neraca Perdagangan Surplus, Mendag Tetap Waspada Dampak "Brexit" - Kompas.com
Minggu, 19 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Neraca Perdagangan Surplus, Mendag Tetap Waspada Dampak "Brexit"

Jumat, 15 Juli 2016 | 17:41 WIB
Menteri Perdagangan Thomas Lembong di Kantor Wakil Presiden, Selasa (09/02/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong tidak mau bereaksi berlebihan menanggapi surplusnya neraca perdagangan Semester I - 2016.

Menurutnya, ada potensi negatif yang harus diwaspadai dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).

"Menurut saya kami tetap harus waspada, tetap hati-hati," ujar Thomas di Jakarta, Jumat (15/7/2016).

Ia menjelaskan, keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau "Brexit" telah membuat kurs poundsterling melemah cukup dalam. Pelamahan itu berpotensi menganggu sentimen global termasuk Indonesia.

Mendag mengatakan masih sangat dini untuk menilai neraca perdagangan Indonesia-Inggris akan surplus sepanjang 2016. Sebab, pelemahan poundsterling membuat barang-barang dari Inggris menjadi sangat kompetitif karena harganya menjadi murah.

Sementara itu barang-barang dari luar negara Inggris harganya akan lebih mahal. "Itu bisa berdampak negatif kepada ekspor kita ke Inggris. Tapi di lain sisi mungkin Inggris akan kerja keras untuk buat perjanjian perdagangan dengan mitra dagangnya," kata Mendag.

"Apalagi dengan potensi dampak dari Brexit terhadap sentimen global. Menurut saya kiita tetap harus hati-hati," ucap dia.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis surplus neraca perdagangan semester-I 2016 tercatat 3,59 miliar dollar AS. Angka ini lebih rendah dibandingkan surplus neraca perdagangan 2015 yang sebesar 4,47 miliar dollar AS.

Kepala BPS Suryamin mengatakan, ekspor Januari-Juni 2016 sebesar 69,51 miliar dollar AS. Sedangkan impor periode sama sebesar 65,92 miliar dollar AS. Dengan demikian neraca perdagangan semester-I 2016 mengalami surplus 3,59 miliar dollar AS.

Penulis: Yoga Sukmana
Editor : Bambang Priyo Jatmiko