Mudik Masih Belum Ramah bagi Penyandang Disabilitas - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Mudik Masih Belum Ramah bagi Penyandang Disabilitas

Minggu, 3 Juli 2016 | 13:33 WIB
Kompas.com/Robertus Belarminus Penyandang disabilitas yang ikut program "Mudik Berkah" yang difasilitasi Dompet Duafah. Secara simbolis pelepasan mudik bagi para penyandang disabilitas itu dilakukan dalam acara diskusi "Ekonomi Mudik dan Pelepasan Program Mudik Berkah" yang diselenggarakan Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS). Minggu (3/7/2016)

JAKARTA, KOMPAS.com — Para penyandang disabilitas memandang mudik menggunakan bus melalui terminal belum ramah bagi mereka. Pasalnya, belum tersedia fasilitas khusus untuk akses masuk bagi penyandang disabilitas.

Hal ini diungkapkan penyandang disabilitas yang ikut program "Mudik Berkah" yang difasilitasi Dompet Dhuafa.

Secara simbolis, pelepasan mudik bagi para penyandang disabilitas itu dilakukan dalam acara diskusi Ekonomi Mudik dan Pelepasan Program Mudik Berkah yang diselenggarakan Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS).

Salah satu penyandang disabilitas, Ahmad Nuri (48), mengatakan, kesulitan untuk mudik bagi dirinya yang menyandang tunadaksa adalah akses masuk ke dalam terminal.

"Kesulitannya pas mau naik masuk bus kan kita mesti pegangan, sulitnya pegangannya bagaimana karena saya pakai tongkat dua," kata Ahmad di sela acara yang diselenggarakan di Terminal Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (3/7/2016).

(Baca: Arus Mudik H-5, 900.000 Kendaraan Tinggalkan Jakarta)

 Selain masalah tongkat, dia juga menyoroti masalah trotoar yang belum ramah bagi penyandang diabilitas. Harapannya, untuk berjalan masuk ke dalam terminal, trotoar mudah untuk diakses atau disediakan jalur khusus.

Paini, salah satu penyandang disabilitas lainnya, berharap kebijakan pemerintah untuk mudik bisa lebih mendukung para penyandang disabilitas.

"Harapannya ke depan ada program khusus buat disabilitas yang pakai tongkat bisa dimudahkan dan akses trotoar masih kurang," ujar Paini.

Perempuan yang juga Ketua Kelompok Usaha Bersama Penyandang Cacat (Kubepenca) Bekasi itu menambahkan, petugas yang berjaga di teminal diharapkan bisa membantu penyandang tunanetra yang hendak mudik.

(Baca: Pada H-5 Lebaran, 27.895 Kendaraan Menyeberang lewat Pelabuhan Merak)

Manajer Pengembangan Sosial Dompet Dhuafa Arif Rahmadi Haryono mengatakan, pihaknya memberangkatkan 27 orang disabilitas dalam kesempatan ini.

"Khusus difabel ini tahun pertama kami berangkatkan mudik. Insya Allah tahun selanjutnya kalau dapat respons cukup bagus lagi kami sangat ingin lagi," ujar Arif.

Jika respons baik, pihaknya berharap dapat mengembangkan lebih banyak pemberangkatan mudik di beberapa titik di Jabodetabek. Adapun rute program Mudik Berkah ini ialah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Kompas TV Lalu Lintas Mudik Melalui Bandung Lebih Sedikit



 

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Robertus Belarminus
Editor : Sabrina Asril