Akibat "Brexit," Moody's Turunkan "Outlook" Inggris Jadi Negatif - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Akibat "Brexit," Moody's Turunkan "Outlook" Inggris Jadi Negatif

Minggu, 26 Juni 2016 | 11:00 WIB
AP Photo/Matt Dunham Foto patung Winston Churchill menghadap Houses of Parliament London, Jumat (24/6/2016).

LONDON, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkatan Moody's mengubah outlook kredit Inggris menjadi "negatif" setelah jajak pendapat di Inggris membuahkan hasil berupa Inggris keluar dari Uni Eropa.

Moody's menyatakan, keputusan "Brexit" akan memberikan dampak, yakni periode ketidakpastian yang panjang. Menurut Moody's, hasil referendum akan mengganjar implikasi negatif bagi outlook pertumbuhan Inggris dalam jangka menengah.

Selain itu, Moody's juga menurunkan peringkat utang Inggris dari "stabil" menjadi "negatif."

"Dalam pandangan Moody's, efek negatif dari pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah akan berpengaruh pada penghematan fiskal. Inggris adalah salah satu negara maju yang memiliki defisit anggaran terbesar," tulis Moody's dalam laporannya seperti dikutip dari BBC, Minggu (26/6/2016).

Direktur Kredit Moody's Colin Ellis menyatakan, peringkat kredit Inggris akan berdampak juga pada rumah tangga di negara itu dalam jangka panjang.

Suku bunga pinjaman pemerintah normalnya adalah acuan, kata Ellis, yakni suku bunga yang menjadi acuan suku bunga lain dalam perekonomian Inggris.

"Peringkat yang lebih rendah biasanya akan berkaitan dengan biaya pinjaman yang lebih tinggi dan ini tidak hanya akan dirasakan oleh pemerintah, namun juga kalangan bisnis hingga rumah tangga dalam jangka panjang," ujar Ellis.

Lembaga pemeringkat memberikan peringkat kepada sebuah negara berdasarkan kekuatan ekonominya. Secara spesifik, mereka menilai pemerintah berdasarkan kemampuan membayar utang.

Semakin tinggi peringkat kredit mencerminkan semakin murah bagi negara untuk meminjam uang di pasar internasional.

Jadi, secara teorinya, ketika sebuah negara ingin meminjam uang, tingginya peringkat kredit berarti suku bunganya lebih rendah dan sebaliknya.

Saat ini ada tiga lembaga pemeringkat utama dunia, yakni Moody's, Fitch Ratings, dan Standard & Poor's. Fitch Ratings dan S&P belum memberikan komentar mereka tentang Inggris pasca referendum Uni Eropa.

Kompas TV Infografis: Apa itu Brexit?



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Aprillia Ika
Sumber: BBC.com