Kajian BI, Ekonomi Inggris Merosot 7 Persen Pada 2030 Akibat "Brexit" - Kompas.com
Sabtu, 6 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Kajian BI, Ekonomi Inggris Merosot 7 Persen Pada 2030 Akibat "Brexit"

Sabtu, 25 Juni 2016 | 06:01 WIB
catholicherald.co.uk .

JAKARTA, KOMPAS.com - Referendum Uni Eropa telah rampung, dengan hasil Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa.

Dampak Brexit menjalar ke perekonomian dunia, termasuk pada pasar keuangan, pasar modal, hingga harga emas maupun harga minyak dunia.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan, keputusan Inggris untuk "bercerai" dari Uni Eropa mengejutkan dunia. Keputusan tersebut, kata Agus, bisa berimplikasi dalam jangka panjang.

"Kajian kami di tahun 2030 pertumbuhan ekonomi Inggris bisa menurun sampai 7 persen," kata Agus di kantornya di Jakarta, Jumat (24/6/2016).

Sebagai dampak referendum Inggris tersebut, nilai tukar mata uang poundsterling pun merosot secara dramatis.

Agus mengungkapkan, bank sentral memantau nilai tukar poundsterling melemah 10 hingga 11 persen dan volatilitasnya pun mencapai 11 persen.

Di Indonesia, dampak Brexit dapat dirasakan dengan melemahnya nilai tukar rupiah sebesar 1 persen dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Meskipun demikian, Agus meyakini dampak Brexit tidak terlalu signifikan terhadap Indonesia.

"Karena sekarang ekspor dan impor Indonesia dengan Inggris belum terlalu besar. Kami lihat dampaknya tidak terlalu besar, jadi masih bisa kami jaga," jelas Agus.

Inggris telah memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa (UE) setelah 43 tahun dalam referendum bersejarah.

Rakyat Inggris yang memilih 'keluar' atau 52 persen dengan perolehan suara sebanyak 17.410.742 orang, sedangkan yang memilih 'bergabung' ada 48 persen dengan perolehan suara sebanyak 16.141.241 orang.

Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : M Fajar Marta