IMF Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi AS Jadi 2,2 Persen - Kompas.com
Sabtu, 18 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

IMF Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi AS Jadi 2,2 Persen

Kamis, 23 Juni 2016 | 08:47 WIB
AP PHOTO Direktur IMF Christine Lagarde saat berbicara dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Sabtu (23/1/2016).

WASHINGTON, KOMPAS.com — Dana Moneter Internasional (IMF) Rabu atau Kamis (23/6/2016) dini hari waktu Indonesia memangkas proyeksi untuk pertumbuhan ekonomi AS pada 2016.

Lembaga tersebut menyatakan bahwa tantangan jangka panjang mungkin mengancam pertumbuhan kuat dan berkelanjutan di perekonomian AS.

Menurut IMF, ekonomi AS diperkirakan tumbuh 2,2 persen pada 2016, turun dari perkiraan IMF 2,4 persen pada April.

Lembaga pemberi pinjaman yang berbasis di Washington juga mematok pertumbuhan ekonomi AS pada 2017 sebesar 2,5 persen, atau tidak berubah dari perkiraan sebelumnya.

IMF menyoroti "empat kekuatan" yang menimbulkan tantangan terhadap pertumbuhan mendatang ekonomi AS, yakni menurunnya partisipasi angkatan kerja, produktivitas yang lemah, meningkatnya polarisasi dalam distribusi pendapatan dan kekayaan, dan meningkatnya populasi dalam kemiskinan.

"Kekuatan ini tidak hanya akan menimbulkan dampak ekonomi, tetapi juga dampak politik pada Amerika Serikat," kata Christine Lagarde, Direktur Pelaksana IMF.

Lagarde mengatakan, ada peningkatan proteksionisme perdagangan yang tidak akan kondusif untuk pertumbuhan produktivitas.

Untuk itu, IMF meminta Washington menolak segala bentuk proteksionisme, meningkatkan investasi infrastruktur, reformasi pajak penghasilan badan, dan memperkuat kebijakan untuk membantu rumah tangga berpenghasilan rendah dalam upaya mengamankan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Sehubungan dengan kemungkinan dampak dari Inggris keluar dari Uni Eropa (UE), Lagarde mengatakan bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan memiliki dampak pada ekonomi AS melalui perdagangan dan saluran keuangan, tetapi itu tidak mungkin membawa resesi di Amerika Serikat.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Sumber: ANTARA