Kaleidoskop 2016
Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..
Harga Minyak Naik 0,6 Persen Seiring Pudarnya Ketakutan akan "Brexit"
IlustrasiTerkait
- Arab Saudi Yakin Harga Minyak Sentuh 60 Dollar AS Per Barrel pada Akhir Tahun
- Mulai Hari Ini, Harga Minyak Goreng Turun Rp 2.000-Rp 3.000 per Liter
- Produsen Berupaya Harga Minyak Goreng tidak Melambung Jelang Lebaran
- Harga Minyak Akhirnya Sentuh Level di Atas 50 Dollar AS
- Kalau Inggris Pilih "Brexit", Pasar Saham Eropa Bakal Hancur
- Cemas "Brexit," Bursa Eropa Berjatuhan
- Ketakutan "Brexit" Bikin Bursa Global Rontok
- Asumsi Harga Minyak Mentah Indonesia Jadi 40 Dollar AS Per Barrel pada RAPBN-P 2016
- Tahan Suku Bunga, "Brexit" Jadi Alasan The Fed
- BI Nilai Dampak "Brexit" Tak Terlalu Besar ke Indonesia
KOMPAS.com - Harga minyak di Senin meningkat seiring melemahnya nilai tukar Dollar dan meredanya kekhawatiran akan kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, atau "Brexit".
Dua hal tersebut juga membantu kenaikan harga komoditas setelah enam sesi perdagangan ditutup dengan penurunan.
Harga pengiriman Brent Crude LCOc1 di London untuk Agustus naik 29 sen ke 49,46 dollar AS per barel. Sebelumnya di Jumat, harganya 49,17 dollar AS per barrel.
NYMEX crude untuk pengiriman Juli CLc1 naik 31 sen pada 48,29 dollar AS per barel, setelah ditutup naik 3,8 persen pada Jumat.
Kampanye pro Inggris tetap di Uni Eropa meningkat setelah pembunuhan salah satu aktivis pro Uni Eropa tersebut beberapa hari lalu.
Pound GBP terakhir naik terhadap dollar AS menjadi 1.4450 dollar AS per 1 GBP dibanding 1.4350 dollar AS per 1 GBP di Jumat.
Harga minyak terus membaik walaupun data di AS menunjukkan firma energi di AS menambah rig minyak dalam tiga minggu terakhir, memberikan estimasi akan kenaikan produksi.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
| Penulis | : Aprillia Ika |
| Editor | : Aprillia Ika |
| Sumber | : Reuters |
