Densus 88 Buru Terduga Teroris yang Berkeliaran di Surabaya - Kompas.com
Sabtu, 18 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Densus 88 Buru Terduga Teroris yang Berkeliaran di Surabaya

Selasa, 14 Juni 2016 | 15:38 WIB
PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA Ilustrasi Densus 88

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Densus 88 masih memburu kawanan empat terduga teroris yang ditangkap di Surabaya.

Berdasarkan pemeriksaan para tersangka, masih ada anggota kelompoknya yang masih berkeliaran di sana.

"Masih ada. Dari pemeriksaan para tersangka, ada beberapa nama yang terus didalami," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Namun, Boy enggan menyebutkan berapa orang yang masih diincar petugas. Saat ini, penyidik tengah mempersiapkan administrasi penahanan untuk tiga tersangka yang ditangkap terlebih dahulu, yakni PHP, BRN, dan FN.

Sementara S yang ditangkap berikutnya masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (baca: Polri: Terduga Teroris di Surabaya Siapkan Bom Bunuh Diri)

"Yang satu belum selesai, belum final. Karena yang satunya kan susulan," kata Boy.

Namun, hingga kini belum diketahui dari mana para tersangka mendapatkan senjata dan bahan-bahan peledak.

Saat dilakukan penangkapan, Densus 88 menyita barang bukti berupa tiga bom aktif berdaya ledak tinggi, dua pucuk senjata api laras panjang, senjata api laras pendek, cairan kimia, sangkur, hingga ponsel.

(baca: Kepala BNPT Sebut Teroris Surabaya Ada Kaitannya dengan ISIS)

Polisi menduga mereka berencana untuk melakukan bom bunuh diri di pusat keramaian dan menyerang petugas kepolisian.

Menurut Boy, diperkirakan rencana penyerangan sudah dipersiapkan selama dua tahun sejak keduanya bebas dari kurungan penjara.

PHP pernah dipenjara karena terlibat kasus narkoba, sedangkan FN juga pernah ditahan karena kasus kriminal.

Menurut Boy, PHP dan FN mengenal dunia radikal semenjak ditahan di lembaga pemasyarakatan.

(baca: Kepala BNPT Minta Waspadai Ancaman Terorisme Gelombang Kedua)

"Terpantau dari hasil proses perkenalan mereka, saat sama-sama dengan pelaku teror lain, terjadi semacam penyebarluasan radikalisme selama di Lapas Porong," ujar Boy.

Berdasarkan pengakuan ketiganya, mereka berpedoman pada kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Boy mengatakan, mereka kerap melihat cara ISIS menyebarkan ajarannya melalui media sosial dan tayangan video. Bahkan, tersangka BRN bekerja untuk Salim Mubarak At Tamimi alias Abu Jandal, petinggi ISIS asal Malang.

Kompas TV Teroris Berencana Teror Surabaya Kayak Thamrin?



Penulis: Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Editor : Sandro Gatra