Densus Tangkap Lagi Seorang Terduga Teroris di Surabaya - Kompas.com
Minggu, 5 Mei 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Densus Tangkap Lagi Seorang Terduga Teroris di Surabaya

Jumat, 10 Juni 2016 | 18:09 WIB
Ambaranie Nadia K.M Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar (kiri) dan Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Brigjen Pol Agus Rianto merilis penangkapan teroris di Surabaya, Kamis (9/6/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri terus memburu jaringan teroris yang berencana menjalankan aksi di Surabaya, Jawa Timur. Dari perburuan itu, petugas menangkap satu lagi terduga teroris.

Pria yang ditangkap berinisial S. Dia diduga kuat masih terkait dengan tiga terduga teroris yang diciduk, juga di Surabaya, beberapa hari lalu. 

"Informasi terakhir ditangkap lagi satu orang atas nama S. Salah seorang yang ada kaitan sama mereka bertiga," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (10/6/2016).

Sebelum menangkap S, Densus membekuk PHP, BRN, dan FN, Kamis (9/6/2016). Dari hasil penyelidikan, mereka berempat berpedoman pada ajaran radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Bahkan, kata Agus, diduga salah seorang dari tiga orang tersebut terafiliasi dengan kelompok ISIS.

(baca: Polri: Terduga Teroris di Surabaya Siapkan Bom Bunuh Diri)

"Ada di antara mereka berkomunikasi dengan juru bicara ISIS. Ini masih dilakukan pendalaman," kata Agus.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, ketiga terduga teroris itu berencana menyerang beberapa titik, seperti tempat umum dan kantor petugas keamanan.

Boy menganggap rencana mereka serupa dengan ledakan bom di Jalan Thamrin, Jakarta, pada pertengahan Januari 2016. Menurut Boy, diperkirakan rencana penyerangan disiapkan selama dua tahun sejak PHP dan FN bebas dari penjara.

PHP pernah dipenjara karena terlibat kasus narkoba. Sedangkan FN sempat mendekam di balik jeruji lantaran kasus kriminal. Menurut Boy, PHP dan FN mengenal radikalisme saat dipenjara.

(baca: Densus 88 Sita Bom Rakitan Siap Pakai di Rumah Terduga Teroris Surabaya)

"Terpantau dari hasil proses perkenalan mereka, saat sama-sama dengan pelaku teror lain, terjadi semacam penyebarluasan radikalisme selama di lapas Porong," ujar Boy.

Berdasarkan pengakuan ketiganya, kata Boy, mereka kerap melihat cara ISIS menyebarkan ajarannya melalui media sosial dan tayangan video. "ISIS termasuk yang mereka jadikan pedoman. Mereka terinspirasi kelompok ISIS yang disebarluaskan di medsos," ujar Boy.

Kompas TV Densus 88 Bekuk 3 Teroris dan 1 Bom Rakitan



Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Editor : Krisiandi