PCX ”Digebuki” NMAX, Honda Masih Sibuk Studi - Kompas.com
Selasa, 9 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

PCX ”Digebuki” NMAX, Honda Masih Sibuk Studi

Kamis, 9 Juni 2016 | 13:02 WIB
Febri Ardani Varian warna baru Honda PCX, Masterpiece Matte Black, akhirnya diperkenalkan untuk publik di booth diler utama Honda, Wahana Makmur Sejati (WMS), di Jakarta Fair Kemayoran 2015, Jumat (29/5/2015).

Jakarta, KompasOtomotif — Berbulan-bulan Honda PCX menjadi bulan-bulanan Yamaha NMAX. Skutik bongsor yang saat ini diimpor dari Thailand itu masih dalam posisi bertahan. Alasannya jelas, tak mampu bersaing secara harga.

Setelah lebih dari setahun ”digebuki”, sebenarnya PT Astra Honda Motor (AHM) tak berdiam diri. Berbagai langkah dilakukan, termasuk mempercepat proses studi agar PCX bisa diproduksi di dalam negeri. Kekhawatirannya cuma satu, tak memenuhi skala ekonomi.

”Tentu kami sedang memikirkan (PCX diproduksi lokal). Kami harus melihat total pasar, investasi, dan banyak lainnya. Pasti kami pikirkan, tetapi saat ini no comment dulu,” ucap Johannes Loman, Wakil Presiden Direktur Eksekutif AHM, (7/6/2016).

Selain PCX, bisakah Honda Forza juga ikut dalam bursa motor-motor yang akan dirakit secara lokal? Loman tak mau menjawab. ”Saya tidak sebut produknya, nanti enggak surprise,” ujar Loman.

Kendati demikian, Direktur Pemasaran AHM Margono Tanuwijaya juga masih ”membela” bahwa PCX memang layak di harga seperti saat ini karena segmennya memang ditujukan untuk kalangan menengah ke atas.

”Akan tetapi, sekali lagi, analisisnya bukan karena masalah itu. Kami melakukan studi mendalam di area volume ekonomi. Skalanya bagaimana? Banyak yang harus dianalisis,” ucap Margono.

Saat ini, Honda PCX 150 dijual dengan banderol Rp 39,8 juta on-the road Jabodetabek. Bandingkan dengan Yamaha NMAX yang dilego Rp 24,5 juta dan Rp 28,5 juta (ABS). Memang, plus-minus untuk urusan fitur. Namun, harga tetap menjadi pertimbangan nomor wahid buat konsumen di Indonesia.

Penulis: Donny Apriliananda
Editor : Agung Kurniawan