Saat Kesalahpahaman Antara Ahmad Dhani dan Kapolda Metro Jaya Berujung dengan Pelukan - Kompas.com
Rabu, 3 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Saat Kesalahpahaman Antara Ahmad Dhani dan Kapolda Metro Jaya Berujung dengan Pelukan

Selasa, 7 Juni 2016 | 07:35 WIB
KOMPAS.com/TRI SUSANTO SETIAWAN Ahmad Dhani berpelukan dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto di Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Senin (6/6/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com — Musisi Ahmad Dhani mendatangi Mapolda Metro Jaya, Senin (6/6/2016). Kali ini, ia tak didampingi aktivis perempuan, Ratna Sarumpaet, seperti beberapa waktu sebelumnya.

Dhani ditemani tim Advokat Cinta Tanah Air. Pentolan grup band Dewa 19 itu mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk menemui langsung Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto.

Dhani bersikukuh menemui Moechgiyarto untuk mengonfirmasi isu yang beredar bahwa dirinya akan dipidanakan terkait aksi unjuk rasa "Panggung Rakyat Tangkap Ahok" di gedung lama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang gagal pada Kamis lalu.

Malam sebelum kedatangannya, Dhani sempat berkicau di Twitter. Dalam kicauannya, dia meminta Moechgiyarto jangan ke mana-mana saat dirinya mendatangi Mapolda Metro Jaya.

"Besok Senen jam 10.00 WIB sy akan ke Polda Metro Jaya, cari Kapolda yg katanya mau mempidanakan AhmadDhani.Tlg info ke Kapolda spy jgn kmn2," tulisnya dalam akunnya @AHMADDHANIPRAST, Minggu.

Dhani tidak takut jika dipidanakan. Ia bahkan menantang polisi untuk menangkapnya secara langsung.

"Utk Kapolda Metro Jaya...kalo mau mempidanakan saya ga usah ngoceh2...langsung tangkap saja...saya tunggu di mana saja...kapan saja," tulisnya.

Dhani tiba di Mapolda Metro Jaya pada sekitar pukul 10.30 WIB. Ia berniat langsung menemui Moechgiyarto saat itu. Namun, Dhani disuruh menunggu. Soalnya, Moechgiyarto kala itu sedang memimpin rapat bersama jajarannya.

"Saya enggak apa-apa, tunggu saja. Saya harus ketemu Kapolda, saya mau tanya kenapa," kata Dhani.

Setelah menunggu beberapa saat, Dhani akhirnya bertemu Moechgiyarto. Setelah pertemuan selesai, saat keluar dari Gedung Utama Polda Metro Jaya bersama Moechgiyarto, Dhani berjabat tangan dan berpelukan dengan Moechgiyarto di depan awak media.

Dhani mengatakan, telah terjadi salah tafsir dari media yang memberitakan bahwa Kapolda Metro Jaya akan memidanakannya. "Jadi, sudah terjadi distorsi berita. Pak Kapolda membicarakan yang bersangkutan itu siapa? Tetapi, di dalam YouTube itu adalah Ahmad Dhani," ucap Dhani.

Menurut dia, ucapan Moechgiyarto itu bukan ditujukan kepadanya, melainkan untuk penanggung jawab aksi demo tersebut.

Pernyataan Dhani diamini Moechgiyarto. Ia mengungkapkan kesalahpahaman dengan Dhani sudah selesai. "Sudah selesai, tidak ada masalah (dengan Ahmad Dhani)," ujar Moechgiyarto.

Moechgiyarto menjelaskan, saat itu dirinya mengatakan akan menindak penanggung jawab aksi unjuk rasa apabila masih ngotot untuk tetap menggelar panggung walaupun sudah diperingatkan bahwa hal itu bisa dipidanakan. Menurut Moechgiyarto, saat itu dia tidak menyebut bahwa Dhani yang akan dipidanakan atas aksi tersebut.

"Di situ saya sampaikan bahwa jika sudah diingatkan tidak melaksanakan, ngotot, bisa dipidana," ucapnya.

"Jadi, dipelintirlah oleh media bahwa Kapolda ingin memidanakan Mas Dhani. Saya enggak pernah ngomong itu," lanjutnya.

Dhani lalu mengatakan bahwa pemberitaan yang salah itu merupakan fitnah baginya. Menurut dia, banyak orang yang takut kepadanya. Karena itulah, mereka menyebarkan fitnah tentangnya.

Karena merasa permasalahan dengan Moechgiyarto telah selesai, Dhani pun mengaku akan kembali menggelar aksi unjuk rasa di gedung lama KPK dalam waktu dekat. Tema unjuk rasa tersebut pun masih sama seperti aksi yang gagal beberapa waktu lalu.

Dia mendesak KPK agar segera menangkap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Rencananya (akan gelar unjuk rasa lagi). Tetapi, saya mau meeting dulu. Nanti saya kabari," kata Dhani.

Terkait rencana aksi unjuk rasa itu, Dhani mengatakan akan meminta izin kepada polisi langsung atas namanya. Dia mengaku izin untuk aksi yang gagal Kamis lalu itu bukan atas nama dirinya.

Dhani berharap agar kali ini pihak kepolisian memberikan izin untuk melakukan unjuk rasa serta pertunjukan musik di depan Gedung KPK.

"Izin keramaian di polisi, tetapi izin mengadakan konser tetap di KPK karena dalam gedung. Kalau sudah dapat izin, enggak masalah," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Dhani juga berujar bahwa dirinya lebih baik berunjuk rasa daripada menjadi bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia mengaku telah gagal menjadi bakal calon gubernur DKI.

"Kalau saya sudah pasti gagal menjadi cagub. Masa cagub demo. Ya tetapi saya lebih memilih demo daripada menjadi cagub," kata Dhani.

Dhani membantah bahwa dirinya menggelar aksi unjuk rasa dengan tuntutan menangkap Ahok demi mencari sensasi.

"Kenapa Yusril (Izha Mahendra) enggak demo, Sandiaga (Uno) enggak demo, atau cagub lain enggak demo? Menurut mereka, aksi ini bukan aksi produktif. Nah, saya memilih tidak apa-apa tidak jadi cagub, yang penting demo," kata Dhani.

Penulis: Akhdi Martin Pratama
Editor : Egidius Patnistik