Kecemasan "Brexit" Kian Nyata, Poundsterling Anjlok - Kompas.com
Rabu, 3 Juli 2024

Kaleidoskop 2016

Kaleidoskop 2016

Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..

Kecemasan "Brexit" Kian Nyata, Poundsterling Anjlok

Senin, 6 Juni 2016 | 11:31 WIB
AFP Ilustrasi uang kertas.

LONDON, KOMPAS.com - Nilai tukar mata uang Inggris, poundsterling jeblok pada perdagangan Senin (6/6/2016).

Pelemahan mata uang poundsterling ini terjadi setelah jajak pendapat pada akhir pekan menunjukkan semakin bertumbuhnya dukungan bagi Inggris untuk hengkang dari keanggotaan Uni Eropa.

Nilai tukar poundsterling melemah 1,1 persen terhadap dollar AS. Tidak hanya itu, nilai tukar poundsterling juga melemah sekitar 0,7 persen terhadap euro.

Pelemahan tersebut dipicu hasil sebuah jajak pendapat yang menemukan 45 persen pemilih berencana untuk memilih opsi Brexit alias Inggris keluar dari Uni Eropa.

Jajak pendapat resmi bakal digelar pada 28 Juni 2016 mendatang. Sementara itu, pasar saham Asia juga melemah sebagai dampak data serapan tenaga kerja Amerika Serikat yang mengecewakan, bahkan terburuk dalam 6 tahun terakhir.

Data tenaga kerja tersebut berdampak pada spekulasi bahwa bank sentral Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate pada Juli 2016.

Analis Margaret Yang dari CMC Markets di Singapura menyatakan, data tenaga kerja tersebut merupakan hasil meleset yang besar.

Yang mengatakan, data tersebut telah menghilangkan ketidakpastian akan kenaikan suku bunga acuan pada bulan Juni.

"Dengan demikian akan membantu menstabilkan likuiditas global dan ekspektasi nilai tukar meski ada koreksi dalam jangka waktu dekat.

Dalam jangka pendek, ini juga akan memberikan kecemasan baru terhadap prospek pertumbuhan ekonomi AS," ungkap Yang seperti dikutip dari BBC.

Indeks bursa saham Jepang Nikkei 225 dan Topix melemah 1,2 persen pada perdagangan Senin pagi.

Meskipun demikian, indeks bursa saham Australia S&P/ASX 200 menguat 0,5 persen. Adapun indeks bursa saham di Shanghai dan Hong Kong dibuka menguat.

Sementara itu, bursa saham Korea Selatan dan Selandia Baru ditutup karena hari libur nasional. 

Kompas TV Kursus Bahasa Jepang & Inggris Keliling

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Penulis: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor : Aprillia Ika
Sumber: BBC.com