Kaleidoskop 2016
Simak rangkuman peristiwa, informasi, dan ulasan topik hangat yang terjadi selama tahun 2016..
Jumlah Pengguna Snapchat Sudah Lampaui Twitter
SnapchatTerkait
- Baru Digemari di Indonesia, Apa Serunya Snapchat?
- Snapchat, dari Foto Bugil hingga Perselingkuhan
- Sedang Populer di Indonesia, Begini Cara Pakai Snapchat
- Ini Alasan Snapchat Baru Populer di Indonesia
- Snapchat Kini Lebih Hemat Data dan Baterai
- Begini Cara Mencari dan Menambahkan Teman Snapchat
- Layak Diikuti, Ini Daftar Akun Snapchat Artis Lokal dan Mancanegara
- Filter Snapchat "Bob Marley" Diprotes Pengguna
- Snapchat Bisa Tukar Wajah dengan Foto di Galeri, Begini Caranya
- Cara Menempel Stiker "Gemas" di Foto dan Video Snapchat
KOMPAS.com - Popularitas Snapchat makin menanjak. Setiap harinya, sebanyak 150 juta orang menggunakan layanan ephemeral messaging yang antara lain dikenal lewat aneka filter foto dan videonya ini.
Angka tersebut, menurut laporan Bloomberg yang dihimpun KompasTekno, Jumat (3/6/2016), angka tersebut telah meningkat dari 110 juta pada bulan Desember tahun lalu.
Pengguna aktif harian Snapchat pun sudah lebih banyak dibanding Twitter yang diperkirakan memiliki daily active user sebanyak 140 juta orang.
Baca: Sedang Populer di Indonesia, Begini Cara Pakai Snapchat
Berdasarkan laporan keuangan terakhirnya, Twitter memiliki pengguna aktif bulanan sebesar 310 juta. Namun, dari jumlah itu, hanya 44 persen yang aktif menggunakan Twitter setiap hari.
Snapchat disinyalir berhasil menarik hati kaum muda dengan menyajikan pengalaman berkomunikasi yang lebih menyenangkan. Pengguna, misalnya, bisa bertukar wajah dalam foto atau mengirim selfie dan video pendek yang diimbuhi pesan.
Baca: Snapchat Bisa Tukar Wajah dengan Foto di Galeri, Begini Caranya
Pengguna didorong agar rajin membuka Snachat dengan fitur-fitur seperti “Snapstreak” yang harus dijaga dengan mengirim pesan ke teman-teman dekat setiap hari.
Bahkan pendiri dan CEO Twitter, Jack Dorsey, minggu ini berkomentar bahwa Snapchat menghadirkan konsep messaging yang “sangat modern”.
Sementara itu, Twitter sedang mencari cara aga rmembuat layanan microblogging besutannya tak terlalu membingungkan bagi sebagian pengguna.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
| Penulis | : Oik Yusuf |
| Editor | : Reza Wahyudi |
| Sumber | : Bloomberg |
